PR BANDUNGRAYA - Semakin majunya dunia teknologi, membuat persaingan dalam kegiatan ekonomi digital juga terpengaruh.
Menghadapi era revolusi industri 4.0, Indonesia tak boleh lagi tertinggal dari bangsa lain, namun untuk masuk kepersaingan tersebut tentu Indonesia membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang andal dalam memasuki tantangan revolusi industri 4.0.
Saat ini negara-negara maju di dunia telah mulai beralih fokus dari bisnis manufaktur menjadi bisnis digital.
Baca Juga: Dokter Bingung, Gadis Ini Menangis Darah Lebih dari Sepekan Tapi Tak Merasakan Sakit Apapun
Terlebih dengan keadaan saat ini, bisnis digital menjadi lebih berkembang karena keterbatasan mobilitas orang-orang.
Menurut Menteri Riset dan Teknologi Indonesia/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro, Indonesia perlu meningkatkan SDMnya untuk mulai bersaing dengan negara lain, dalam webinar mengenai implementasi Artificial Intelligence (AI) dan Industrial Internet of Things (IIoT) pada bidang industri, Jakarta, Sabtu 3 Oktober 2020.
Dalam upaya meningkatkan kemampuan SDM, Indonesia, katanya, masih membutuhkan talenta-talenta yang memiliki tiga kategori kemampuan digital yang diharapkan dapat beradaptasi dengan era revolusi industri 4.0.
Baca Juga: Selain Remdesivir yang Digunakan Donald Trump, Berikut 6 Kandidat Obat Covid-19 Lainnya
Tiga kemampuan tersebut antara lain orang-orang yang memiliki keterampilan secara teknis, insinyur atau programmer dan juga enterpreneur yang dapat menguasai kemampuan di bidang teknologi atau disebut juga dengan teknopreneur.
"Dalam hal SDM, menurut saya kita membutuhkan tiga kategori kemampuan digital," ujar Bambang.