Network
PR BANDUNG RAYA – Sebuah perusahaan kelapa sawit asal Korea Selatan diduga telah membakar sejumlah wilayah hutan hujan di Papua.
Pembakaran hutan untuk memperluas lahan kelapa sawit di Papua ini merupakan praktik yang sebenarnya dilarang secara hukum.
Tuduhan atas pembakaran hutan di Papua ini pertama kali dilontarkan oleh Greenpeace International dan Forensic Architecture, sebuah kelompok penelitian yang berbasis di Universitas London.
Baca Juga: 10 Kecamatan dengan Kasus Aktif Covid-19 Tertinggi di Kota Bandung, Total Positif Capai 2.327 Pasien
Investigasi yang dilakukan oleh Forensic Architecture terhadap kasus deforestasi hutan di Papua, menemukan adanya indikasi pembakaran hutan dilakukan secara sengaja oleh perusahaan Korindo.
Forensic Architecture diketahui telah melakukan investigasi terhadap pembakaran hutan di Papua berdasarkan hasil gambar satelit dari NASA, dalam rentang Oktober 2011 hingga Januari 2016.
Selain itu, kelompok penelitian ini telah menganalisis video yang ditangkap menggunakan drone untuk menentukan rasio dan mengidentifikasi area hutan yang terbakar, serta memprediksi tingkat keparahannya.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Asmara hingga Keuangan Aries, Taurus dan Gemini, Hari Ini 13 November 2020
Forensic Architecture mencatat bahwa pola pembakaran, berdasarkan arah dan kecepatan api, memiliki pola yang serupa dengan kasus pembakaran hutan di Papua dalam beberapa periode terakhir.
