Network
PR PANGANDARAN - Kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menjadi momen yang ditunggu-tunggu bagi sebagian umat Islam di Indonesia, disebut sebagai pendukung Habib Rizieq, banyak dari mereka rela berkumpul dan datang menjemput sang Imam di Bandara Soekarno Hatta sesampainya di Indonesia pada 10 November 2020 lalu.
Salah satu tujuan dari kedatangan Habib Rizieq ke Tanah Air adalah untuk menikahkan putri keempatnya, Najwa Shihab. Pernikahan akan digelar hari ini Sabtu 14 November 2020 malam.
Nama putri Habib Rizieq, Najwa Shihab memang terdengar tak asing di telinga masyarakat Indonesia, pasalnya presenter kondang pemandu acara 'Mata Najwa' juga memiliki nama Najwa Shihab. Bahkan pada awalnya banyak orang yang keliru bahwa Najwa Shihab yang akan dinikahkan oleh Habib Rizieq adalah sang presenter kondang.
Baca Juga: Peringatan Dini Gelombang Tinggi BMKG Hari Ini, 14 November 2020: Capai hingga 4 Meter
Tapi, faktanya, kedua Najwa Shihab yang kini banyak dibicarakan masyarakat adalah dua orang yang berbeda. Berikut adalah ulasan soal hubungan Najwa Shihab sang presenter dan Najwa Shihab putri Habib Rizieq sebagaimana dilansir Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari pangandaran.pikiran-rakyat.com dalam artikel "Sama-sama Miliki Nama Belakang ‘Shihab’, Apa Hubungan antara Najwa Shihab dan Habib Rizieq Shihab?".
Menurut hasil survei yang dirilis oleh YouGov, Najwa Shihab sang presenter putri kedua dari pasangan Quraish Shihab dan Fatmawati Assegaf ini ditetapkan sebagai wanita paling dikagumi di Indonesia pada 2020.
Sementara Habib Rizieq Shihab telah menghebohkan tanah air karena kepulangannya setelah kurang lebih tiga tahun menetap di Arab Saudi.
Baca Juga: Najwa Shihab Dinikahkan Nanti Malam, Perkiraan 10 Ribu Jemaah Habib Rizieq Datang untuk Maulid Nabi
Kepulangannya tersebut disambut meriah oleh ribuan orang, meskipun begitu beberapa pihak telah menyindir kembalinya ketua Front Pembela Islam (FPI) itu ke Indonesia akibat beberapa kontroversi yang dilakukan sebelumnya.
Baca Juga: Perusahaan Korsel Diduga Bakar Hutan Papua Seluas Kota Seoul, Greenpeace: Penegakan Hukum Lemah
