PR BANDUNGRAYA - Liga Champions akan bergulir kembali dan sudah memasuki babak baru yaitu babak 16 Besar.
Babak 16 besar liga champions akan menyajikan laga yang sengit diantaranya laga antara wakil Jerman RB Leipzig menghadapi wakil Inggris Liverpool.
Di ajang Liga Champions, Leipzig merupakan tim baru, namun sudah bisa dianggap sebagai tim yang patut diwaspadai.
Sementara Liverpool adalah salah satu tim 'sesepuh' di ajang tersebut, karena sudah 6 kali jadi juara Liga Champions.
Menjelang laga tersebut, kedua manajer tim itu dihubungkan melalui panggilan video untuk berbincang-bincang.
Video bincang-bincang tersebut diunggah oleh situs resmi badan sepak bola Eropa UEFA.
Keduanya memang pernah bertemu dalam babak play-off liga champions tahun 2017, saat laga Liverpool vs Hoffenheim.
Liverpool yang musim sebelumnya berada di posisi 4 harus bermain lewat babak play-off agar bisa bermain di liga champions.
"Saya benar-benar ingat laga itu, khususnya yang dimainkan di (kandang) Hoffenheim, dimana kita bermain sangat bagus," kata Nagelsmann dikutip PRBandungRaya.com dari UEFA.
Ia mengingat momen saat tim Hoffenheim yang diasuhnya saat itu gagal mencetak gol penalti dan gol Liverpool yang lahir dari eksekusi tendangan bebas Trent Alexander-Arnold.
Skor akhir saat itu berakhir dengan kekalahan Hoffenheim 1-2 atas Liverpool. Di sisi lain, Jurgen Klopp pun mengatakan sudah mendengar banyak soal Julian Nagelsmann saat itu.
"Dan saya duduk disana dan berpikir, wow, angkat topi! (bentuk penghormatan)," katanya.
Baca Juga: Tekan Kasus Covid-19, Kemenkes Prioritaskan Vaksinasi untuk Kluster Keluarga
Klopp menyukai tim asuhan Nagelsmann yang fokus menguasai bola dan proses bagus yang mereka lakukan.
Ia pun mengingat momennya selepas leg kedua di Anfield yang berakhir untuk kemenangan Liverpool 4-2 (agregat 6-3).
"Saya mencari Julian karena saya mau mengucapkan sampai jumpa atau sesuatu," ujarnya.
Klopp yang tak tahu apa-apa masuk ke ruangan dan melihat Nagelsmann bersama asistennya sedang terpaku melihat laptop.
"Anda bisa lihat raut wajahnya, bahwa ia berpikir : 'Apa yang telah terjadi disini?'," kata Klopp sambil tertawa.
Nagelsmann pun menjawab bahwa hal tersebut memang terjadi.
"Dan anda menutup laptop saya dan menyuruh saya untuk berhenti memikirkannya 'bagaimanapun itu sudah berakhir, mari kita pergi minum bir'," kata Nagelsmann.
"Saya perlu beberapa menit untuk menyetujuinya," ujarnya.
"Kamu tak bisa menang setelah laga itu berakhir, itu pengalaman saya," kata Klopp.
"Tapi saat kamu menang, itu akan terasa lebih mudah mengatakannya dibanding saat kamu kalah," kata Nagelsmann.***