Khalid Salman, Duta Piala Dunia 2022 Buka Suara Tentang Aturan Homoseksual di Qatar

8 November 2022, 21:55 WIB
Piala Dunia 2022, Qatar siapkan delapan stadion ini. /Twitter/@WasanRashad94/

BANDUNGRAYA.ID - Khalid Salman, Duta Piala Dunia 2022 buka suara tentang aturan homoseksual di Qatar.

Duta besar Piala Dunia 2022 Qatar, Khalid Salman mengungkapkan bahayanya hubungan homoseksual.

Hal itu dilontarkan Khalid Salman saat diwawancarai oleh jurnalis televisi Jerman pada Selasa, 8 November 2022.

Khalid Salman yang juga mantan pemain internasional Qatar, membahas tentang aturan homoseksual yang ilegal di negara Muslim itu.

Baca Juga: Daftar Pemain Grup B, Wales pada Piala Dunia 2022 Qatar, Ada Gareth Bale?

Sebelumnya Beberapa pemain sepak bola telah menyuarakan keprihatinan atas hak-hak suporter yang terancam saat pergi ke Qatar untuk menyaksikan Piala Dunia 2022.

Protesan tersebut tak lain untuk menentang undang-undang Qatar yang mengatur soal hubungan sesama jenis yang dinilainya sebagai diskriminasi terhadap hak asasi manusia.

Menanggapi hal tersebut, Khalid lantas menjelaskan bahwa suporter Piala Dunia harus menerima aturan-aturan di negara Qatar.

Baca Juga: Biaya Pengeluaran Qatar saat Terpilih Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2022, Jangan Kaget Loh!

"Mereka harus menerima aturan kami di sini," kata Khalid dalam wawancaranya yang dikutip dari Reuters.

Menyambung pernyataan itu, Khalid juga menuturkan tentang hubungan homoseksual yang haram dilakukan sehingga perbuatan tersebut dilarang di Qatar.

"Homoseksuali itu haram. Tahukah kamu apa yang diharamkan? (dilarang)," ujar Khalid.

Saat ditanya jurnalis asal jerman tentang mengapa diharamkan, Khalid mengungkapkan bahwa perbuatan tersebut bisa merusak pikiran.

Baca Juga: 5 Sejarah Piala Dunia sebelum Qatar 2022 yang Sulit Terulang Lagi, Sudah Tahu Belum?

"Saya bukan seorang Muslim yang ketat tetapi mengapa itu haram? Karena merusak pikiran." Kata Khalid.

Setelah penjelasan itu, seketika wawancara dihentikan oleh petugas yang mendampingi dan sampai sekarang belum diketahui alasan membubarkan acara tersebut.

Beranjak dari situ, Qatar sendiri mengharapkan negaranya dikunjungi lebih dari satu juta orang untuk Piala Dunia nanti.

Saat ini Qatar sedang berada di bawah tekanan kuat dari negara-negara Eropa karena undang-undang sosial yang mengancam hak asasi manusia dan dugaan terhadap perlakuannya yang mengeksploitasi pekerja asing.

Baca Juga: UEFA Minta FIFA Ambil Tindakan Sebelum Piala Dunia 2022: Qatar Eksploitasi Pekerja Migran?

Sehingga permasalahan negara Qatar ini telah menyebabkan seruan bagi tim dan ofisial untuk memboikot Piala Dunia 2022.

Demikian juga dengan Asosiasi Sepak Bola Denmark (DBU) mengatakan, para pemainnya akan pergi ke Piala Dunia 2022 tanpa keluarga mereka sebagai bentuk protes terhadap catatan buruk hak asasi manusia di Qatar.

Bahkan UEFA melalui suratnya sudah meminta FIFA untuk segera ambil tindakan sebelum Piala Dunia 2022 berlangsung.

Tetapi sampai sekarang, FIFA selaku Asosiasi sepak bola dunia juga belum memberikan pernyataan resmi terkait permasalahan yang sedang ramai ditujukan kepada Qatar tersebut.***

Editor: Rizal Sunandar

Tags

Terkini

Terpopuler