Rasisme Jelang Piala Dunia 2022: Kartun Prancis ini Tampilkan Timnas Qatar sebagai Teroris!

10 November 2022, 14:15 WIB
Rasisme Jelang Piala Dunia 2022! Kartun Prancis ini Tampilkan Timnas Qatar sebagai Teroris! /@qfa/

BANDUNGRAYA.ID – Jelang Piala Dunia 2022, sebuah kartun Prancis dikritik telah tampilkan timnas Qatar sebagai teroris.

Kartun tersebut tampak mengkritik peran Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.

Netizen secara gamblang mengkritik kartun yang tampilkan peran Qatar di Piala Dunia 2022 itu. Mereka menganggapnya sebagai islamofobik dan rasis.

Baca Juga: RESMI! Inilah Daftar Pemain Timnas Prancis untuk Piala Dunia 2022 Qatar: Varane Ikut?

Selain itu, Qatar telah dikritik sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 karena segelintir kebijakannya.

Kartun asal Prancis itu pertama dipublikasikan Le Canard enchainé edisi Oktober.

Edisi koran tersebut berfokus pada peran Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2022 Grup A: Qatar Akan Lawan Negara-Negara Tangguh Ini

Gambar yang ditampilkan menunjukkan tujuh laki-laki berbaju dengan tulisan “Qatar” di atas sebuah angka besar.

Mereka terlihat sedang bermain sepak bola di atas pasir.

Namun, ketujuh pemain itu juga tampak membawa senjata seperti golok, pistol, peluncur roket. Salah satu dari mereka mengenakan sabuk penuh dengan senjata peledak.

Lima di antara mereka mengenakan jubah biru. Sementara dua di antaranya mengenakan baju dan celana hitam serta masker penutup wajah.

Baca Juga: Makna Logo Piala Dunia 2022 Terinspirawi Dari Syal Hingga Nuansa Arab

Sementara itu, terdapat juga lima laki-laki berjubah putih yang menjadi penonton.

Gambar itu dikritik oleh netizen sebagai bentuk kebencian terhadap Islam.

“Le Canard enchainé mempublikasikan kartun yang tidak tahu malu dan menunjukkan kebencian terhadap Islam,” tulis seorang netizen.

“Edisi spesial tentang Qatar, tidak dapat terbayangkan kebencian Prancis terhadap Qatar, rakyatnya, pemerintahannya, dan simbolnya.”

Kartun ini turut mendapat perhatian dari Hamad Al-Kawari, seorang menteri dan presiden Perpustakaan Nasional Qatar.

“Bahkan satir pedas diperbolehkan!!! Tapi Canard Enchaîné cenderung mengarah pada kebohongan, kebencian, dan kemarahan untuk menyindir Qatar,” sindirnya.

Beberapa kota di Prancis, termasuk di Paris, tidak akan mempertontonkan pertandingan Piala Dunia di fan zone.

Mereka beralasan pelanggaran hak pekerja migran dan dampak lingkungan pada turnamen menjadi pemicunya.

Pasalnya, penerapan hak asasi manusia di Qatar, terutama perlakuan pada pekerja migran, memicu kontroversi.

Hal itu semakin mencuat ketika Qatar dinobatkan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.

Pemimpin Qatar Emir Sheikh Tamim bin Hamad al-Tsani menyindir kritik yang bertebaran pada negaranya menjelang dimulainya Piala Dunia 2022.

“Sudah jelas kalau kampanye ini berlanjut, merambah dan melibatkan rekayasa dan standar ganda, hingga mencapai tingkat keganasan yang menimbulkan banyak pertanyaan.”

“Sayangnya ini menjadi alasan sebenarnya di balik kampanye ini,” ujarnya.***

Editor: Siti Resa Mutoharoh

Tags

Terkini

Terpopuler