Diego Maradona Jalani Operasi Penggumpalan Darah di Otak, Ternyata Ini Penyebabnya

4 November 2020, 12:01 WIB
Diego Maradona akan menjalani operasi di Buenos Aires. /Sky Sports

PR BANDUNGRAYA – Legenda Argentina Diego Maradona sempat dirawat di rumah sakit dan dikatakan telah pulih dengan baik setelah menderita anemia dan dehidrasi.

Pemenang Piala Dunia 1986 dianggap sebagai salah satu pemain terhebat sepanjang masa. Diego Maradona akan menjalani operasi di Buenos Aires.

Dikutip oleh Prbandungraya.pikiran-rakyat.com melalui Sky Sports, kondisi pria 60 tahun itu telah membaik, kata dokter pribadinya.

Operasi tersebut dimulai sekitar pukul 20.00 waktu setempat untuk mengatasi kondisi gumpalan darah.

Baca Juga: Lionel Messi Disebut Pemain yang Sulit Diatur, Begini Reaksi Ronald Koeman

Gumpalan tersebut karena Maradona sering kali disebabkan oleh cedera kepala yang dapat memberikan tekanan pada otak.

Leopoldo Luque, dokter pribadi Maradona, mengatakan prosedur tersebut merupakan operasi rutin.

"Kami akan beroperasi hari ini. Dia sadar, dia mengerti, dia setuju dengan operasi," kata Luque.

Diego Maradona yang memenangkan Piala Dunia bersama Argentina pada 1986 kini melatih klub lokal Gimnasia La Plata.

Puluhan penggemar klub telah berkumpul di rumah sakit sejak Senin malam, mengibarkan bendera dan memegang poster dengan pesan dukungan saat mereka menunggu kabar kesehatan Maradona.

Baca Juga: Habib Rizieq Pulang Ke Indonesia yang Mengaku Tidak Dibantu oleh Pihak Lain

"Yang paling kami inginkan adalah Diego keluar dari semua ini. Dia bisa, dia yang terhebat, terhebat di dunia," kata Diego Bermudez (41) seorang penggemar Maradona yang menunggu di luar rumah sakit.

Maradona awalnya mengisolasi diri setelah salah satu pengawalnya menunjukkan gejala virus corona.

Dia terakhir kali tampil di depan umum pada ulang tahunnya yang ke-60, sebelum pertandingan liga timnya melawan Patronato.

Dia dianugerahi sebuah plakat dan kue untuk merayakan kesempatan itu, tetapi dia tidak tinggal untuk menonton pertandingan dan para saksi mata mengatakan dia tampak tidak sehat dan lemah.

Baca Juga: 13 Kelurahan di Kota Cimahi dengan Kasus Positif Covid-19 Tertinggi

Mantan pemain Napoli, Barcelona, dan Boca Juniors ini sering mengalami pendarahan di rumah sakit selama bertahun-tahun, seringkali karena gaya hidup boros yang menyertai dan mengikuti karir bermainnya.

Mantan striker Napoli itu juga sempat dirawat di rumah sakit pada Januari 2019 dengan pendarahan internal di perut.

Maradona dibawa ke rumah sakit pada tahun 2004 dengan masalah jantung dan pernafasan yang parah terkait dengan penggunaan kokain.

Dia kemudian menjalani rehabilitasi narkoba di Kuba dan Argentina sebelum operasi penyangga perut pada tahun 2005 membantunya menurunkan berat badan.

Baca Juga: Rayakan Awal Bulan November dengan Merchant Baru ShopeePay

Pada tahun 2007, dia memeriksakan diri ke sebuah klinik di Buenos Aires untuk membantunya mengatasi masalah penyalahgunaan alkohol.***

Editor: Bayu Nurulah

Sumber: Sky Sports

Tags

Terkini

Terpopuler