Tembakan gas air mata itu membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernafas, hingga menimbulkan kepanikan di area stadion.
Banyaknya suporter yang membutuhkan bantuan medis tersebut pun tidak sebanding dengan jumlah tenaga medis yang disiagakan di Stadion Kanjuruhan.
Para suporter banyak yang mengeluh sesak nafas terkena gas air mata dan terinjak-injak saat berusaha meninggalkan tribun stadion dengan panik, hingga akhirnya berhamburan.
Artikel ini perdana tayang di Pikiran Rakyat dengan judul "Sejarah Terkelam Sepakbola Indonesia: 125 Suporter dan 2 Polisi Tewas Saat BRI Liga 1 Arema FC vs Persebaya".***
(Eka Alisa Putri/Pikiran Rakyat)