Mahasiswa Magister Pendidikan Matematika UPI Gelar Seminar Bimtek Kurikulum Merdeka di SMPN 1 Pabuaran

18 Januari 2023, 21:07 WIB
Mahasiswa Magister Pendidikan Matematika UPI Gelar Seminar Bimtek Kurikulum Merdeka di SMPN 1 Pabuaran /Dok. Pribadi/

BANDUNGRAYA.ID – Sebanyak 15 Mahasiswa Magister Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Matematika (UPI) menyelenggarakan seminar Bimtek Kurikulum Merdeka di SMPN 1 Pabuaran, pada Selasa 17 Januari 2023.

Kegiatan ini mengusung tema, “Merdeka Belajar, Merdeka Mengajar” yang berlangsung selama satu hari dengan dibagi menjadi empat sesi.

Guru-guru SMPN 1 Pabuaran menyambut dan mengikuti kegiatan ini dengan antusiasme yang tinggi, terlihat dari total 30 guru turut hadir memenuhi ruang seminar.

 Baca Juga: PANTAS ANTRI, 5 Wisata Kuliner di Cimahi Ini Viral dan Ternyat Enak Banget Loh! Sudah Coba?

Sesi pertama, diisi langsung oleh Guru Besar Pendidikan Matematika UPI, Didi Suryadi dengan menyampaikan materi tentang gambaran umum kurikulum merdeka.

“Merdeka itu apa? Kita sudah lama merdeka, tapi terkadang belum tahu apa arti merdeka,” kata Didi melemparkan pertanyaan pemantik sebelum memaparkan materinya lebih lanjut.

Mahasiswa Magister Pendidikan Matematika UPI Gelar Seminar Bimtek Kurikulum Merdeka di SMPN 1 Pabuaran

“Merdeka adalah ketika kita mampu mengontrol dan mengarahkan diri sendiri untuk melakukan suatu aksi, dan aksi tersebut dapat dipertanggungjawabkan; bebas dari penghambaan, penjajahan atau dapat berdiri sendiri, tanpa harus terikat pada suatu petunjuk khusus,” jelasnya.

 Baca Juga: Tanggal 19 Januari diperingati Sebagai Hari Apa? Ternyata Ada Hari Berat Badan Sehat Perempuan, Cek di Sini!

Lebih lanjut Didi menjelaskan, bentuk tanggung jawab paling sederhana, yang dapat guru terapkan adalah, ketika menjelaskan suatu materi kepada murid, guru harus mampu menjawab pertanyaan ‘mengapa’ pengetahuan tersebut dapat dijustifikasi.

“Guru merdeka, dalam artian, bebas memilih materi apa yang akan disampaikan kepada murid, bagaimana cara menyampaikan materi tersebut. Tetapi, di balik kemerdekaan tersebut, ada tanggung jawab yang harus dipikul, bisa tidak guru menjelaskan justifikasinya? Ini merupakan hal yang sederhana sekaligus berat bagi guru, karena terkadang, ada materi yang gurunya sendiri pun kesulitan untuk menjawab ketika ditanya,” sambungnya.

Kemudian sesi kedua sampai keempat dilanjutkan oleh Mahasiswa. Sesi kedua diisi oleh Risa, yang membagikan pengalamannya selama mengikuti dan menggunakan kurikulum merdeka di SMP Labschool Kebayoran.

Selain itu, Risa menyampaikan terkait bagaimana cara menyusun alur dan tujuan pembelajaran (ATP), dari mulai memetakan capaian pembelajaran (CP) sampai menentukan tujuan pembelajaaran.

 Baca Juga: Jangan Langsung Tidur! Amalkan Amalan Sebelum Tidur Ini, Manfaatnya Luar Biasa Untuk Hidupmu!

CP diambil dari dokumen salinan Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 008/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Menengah pada Kurikulum Merdeka.

Sesi ketiga diisi oleh Raisya, tentang modul ajar. Raisya mengajar di SMK Dhayana Sakti Bandung. Ia membagikan gambaran tentang modul ajar, dari mulai langkah-langkah penyusunan modul ajar, komponen apa saja yang harus ada pada modul ajar, hingga membagikan contoh modul ajar yang dapat digunakan.

Sesi terakhir tentang pembelajaran proyek profil pelajar Pancasila yang disampiakan oleh Farhan. Farhan menjelaskan bagaimana pembelajaran proyek diterapkan di SMPN 35 Bandung.

Farhan membagikan gambaran dari awal penyusunan proyek sampai akhirnya proyek tersebut dipamerkan. Pembelajaran proyek pada kurikulum merdeka wajib dilakukan setidaknya 3 proyek dalam satu tahun ajaran.***

 

Editor: Siti Resa Mutoharoh

Tags

Terkini

Terpopuler