Siswa MAN 1 Pekanbaru Ciptakan Alat Pencegah Virus Corona dari Bahan Limbah, Pakai Sensor Ultrasonic

- 14 Juni 2020, 10:27 WIB
ALAT pencuci sekaligus pengering tangan dengan ultrasonic yang dibuat oleh Tim Robotic MAN 1 Pekanbaru, Riau.*
ALAT pencuci sekaligus pengering tangan dengan ultrasonic yang dibuat oleh Tim Robotic MAN 1 Pekanbaru, Riau.* /KEMENAG

PR BANDUNGRAYA - Sejumlah siswa MAN 1 Pekanbaru yang tergabung dalam Tim Robotik MAN 1 Pekanbaru Riau, memanfaatkan limbah untuk menciptakan produk pencegah virus corona atau Covid-19.

Limbah yang digunakan adalah barang-barang yang masih bisa dipakai dan dimanfaatkan seperti relay dan tabung parfum.

Dikutip Pikiranrakyat-bandungraya.com dari laman Kemenag, tim tersebut berhasil menciptakan 3 produk pencegahan Covid-19, yaitu keran air otomatis, hand dryer atau pengering tangan, dan hand sanitizer atau cairan pembersih tangan.

Baca Juga: Dirawat Selama 2 Bulan, Biaya Tagihan Pasien Covid-19 Capai Rp 15 Miliar

“Alhamdulillah tiga penemuan baru Tim Robotic MAN 1 Pekanbaru telah kita uji coba hari ini, keunggulannya memang luar biasa," kata Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Riau, Asmuni.

Asmuni pribadi mengaku bangga dengan inovasi yang dilakukan siswa-siswa madrasah ini, sebab mereka bisa turut berkontribusi dalam upaya pencegana penularan virus corona.

"Dengan menggunakan bahan- bahan bekas yang masih layak Tim Robotik MAN 1 yang sudah go Internasional berhasil membuat tiga alat yang melebihi aturan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang bisa bekerja secara otomatis,” ucap Asmuni.

Baca Juga: Gara-gara PSBB Tagihan Parkir Mobilnya Capai Rp 8 Juta, Roy Ricardo: Bisa Beli Bubur Ayam Segerobak

Kepala MAN 1 Pekanbaru, Marzuki menilai tiga produk yang dibuat oleh Tim Robotik tersebut terbilang sederhana namun berperan penting dalam kelangsungan hidup, sebab mampu mengurangi resiko penularan Covid-19.

Tim Robotik MAN 1 Pekanbaru menciptakan keran air, hand dryer, dan hand sanitizer yang dapat bekerja secara otomatis melalui sensor ultrasonic.

"Jadi tanpa bersentuhan alat bisa bekerja secara otomatis. Karena yang kita lihat, sejauh ini di perkantoran dan di tempat-tempat umum masih menggunakan pencuci tangan yang manual, sehingga memungkinkan masih tersentuh tangan satu dengan lainnya," kata Marzuki.

Baca Juga: Sempat Dilantik Jadi KASAD di Era SBY, Simak Perjalana Karier Militer Pramono Edhie Wibowo

Pembina Tim Robotik MAN 1 Pekanbaru, Emhadelima membeberkan sejumlah bahan limbah yang digunakan. Pertama, keran otomatis yang terbuat dari bahan valve selenoid, sensor ultrasonic, arduino, dan relay yang menjadikan keran air bekerja sacara otomatis dengan cara meletakkan objek di bawah sensor ultrasonic pada jarak yang ditentukan.

"Maka ultrasonic akan memberikan sinyal ke arduino dan memerintahkan relay untuk menyala. Dengan relay menyala maka valve selenoid yang berfungsi sebagai kran air akan terbuka dan secara otomatis air akan berhenti mengalir lima detik setelah objek tidak ada," tuturnya.

Kedua, hand dryer terbuat dari hair dryer atau pengering rambut, sensor ultrasonic, arduino, dan relay. Dengan sensor ultrasonik menentukan jarak respon yang diinginkan untuk mendapatkan sinyal ke arduino yang akan memerintahkan relay untuk tersambung dan putus (on/off) pengering tangan.

Baca Juga: Cara Unik Warga KBB Sambut Pasien Sembuh Covid-19, Diarak Keliling Kampung hingga Dibacakan Selawat

Ketiga, tempat hand sanitizer terbuat dari susuanan sensor infra red, motor dc, relay, dan kotak atau tabung bekas parfum.

Cara kerja sensor infra red berfungsi untuk mendeteksi objek pada jarak tertentu, sekitar 5 cm.

"Saat objek terdeteksi maka sensor berperan memberikan perintah kepada relay yang bertugas sebagai on/off motor dc yang nantinya akan menekan katup tabung sanitizer," ucap Emhadelina.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x