BANDUNGRAYA.ID – Stunting Adalah Apa? Ternyata Inilah Penjelasan Lengkapnya dengan Penyebab dan Cara Mencegahnya.
Kita sering mendengar kata stunting. Selama ini stunting selalu diasosiasikan dengan anak bertubuh kecil. Agar tidak salah paham antara anak berbadan pendek dan stunting. Maka simak penjelasan di bawah ini.
Menurut laman resmi P2PTM Kemenkes RI, stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Stunting tidak hanya menganggu pertumbuhan fisik anak tapi bisa berakibat pada perkembangan otak anak sehingga berpengaruh terhadap kualitas SDM bangsa. Hal ini cukup mengancam negara ini karena Indonesia menempati peringkat 5 pada stunting.
Baca Juga: 5 Jajanan Korea yang Hits di Indonesia, Pecinta Drakor Pasti Pernah Coba!
Penyebab stunting antara lain :
1) Faktor rumah tangga dan keluarga
Faktor ibu :
- Status gizi buruk selama pra kehamilan, kehamilan, menyusui
- Perawakan ibu yang pendek
- Kemiskinan, pendapatan, tingkat kesejahteraan
- Pekerjaan dan mata pencaharian
Faktor lingkungan rumah
- Praktek pengasuhan anak yang buruk
- Akses menuju pelayanan kesehatan
- Penyedia pelayanan kesehatan yang berkualitas
- Infrastruktur
- Sistem dan kebijakan pelayanan kesehatan
2) Pemberian MPASI yang tidak mencukupi
Buruknya kualitas pangan
- Kandungan zat gizi mikro rendah
Praktek yang tidak sesuai
- Frekuensi pemberian rendah
Keamanan makanan dan air
- Kontaminasi air dan makanan
3) Pemberian ASI
Praktek yang tidak sesuai
- Inisiasi menyusui yang tertunda
4) Infeksi
Infeksi klinis dan sub klinis
- Infeksi enterik misal diare
Baca Juga: Ini Dia 5 Manfaat Kantong Teh Celup Bekas, Ternyata Bisa Hilangkan Jerawat?
Menurut informasi yang dirilis GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) ada beberapa kesimpulan lain mengenai stunting :
1. Penentu utama di Indonesia banyak anak stunting
- Tingkat pendidikan orangtua rendah
- Ibu yang berperawakan pendek
- ASI tidak ekslusif pada 6 bulan pertama
- Status ekonomi keluarga yang rendah
- Lahir prematur
- Panjang badan baru lahir yang pendek
- Anak yang tinggal di keluarga miskin pedesaan dan perkotaan
2. Anak laki-laki cenderung beresiko mengidap stunting daripada anak perempuan
3. Anak-anak dari keluarga denga jamban yang buruk dan air minum tidak layak meningkatkan resiko terjadinya stunting
4. Akses yang rendah terhadap pelayan kesehatan berpengaruh pada stunting
Ada 3 langkah pencegahan stunting yaitu :
1) Pola makan
Seringkali gizi tidak seimbang. Sebenarnya disarankan dalam satu porsi makan, setengah piring diisi oleh sayur dan buah, setengahnya lagi diisi sumber protein (baik nabati maupun hewani) jumlahnya lebih banyak daripada karbohidrat seperti nasi.
2) Pola asuh
Pentingnya edukasi kesehatan reproduksi bagi calon ibu. Berikan ASI eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan, pantau tumbuh kembang anak di Posyandu setiap bulannya.
3) Sanitasi dan akses air bersih
Pentingnya edukasi cuci tangan dengan sabun, air mengalir dan tidak BAB sembarang tempat.***