Network
PR BANDUNGRAYA – Buat sebagian pasangan yang akan menikah, bridal shower mungkin sudah tidak asing di dengar. Tradisi perayaan sebelum menikah ini ternyata punya cerita didalamnya.
Awalnya, pada abad ke-16, bridal shower dimulai sebagai sistem alternatif dari mahar pernikahan di Belanda. Pada masa itu, teman dan keluarga memberikan bantuan kecil untuk memulai kehidupan pernikahan.
Pada mulanya, ada seorang gadis muda kelas atas yang jatuh cinta dengan seorang lelaki yang ayahnya bekerja sebagai tukang giling.
Baca Juga: Sri Mulyani Ungkapkan Perekonomian Indonesia Mulai Membaik di Tengah Pandemi Covid-19
Keluarga gadis tersebut pun menentang dan tidak setuju anaknya ingin menikah dengan lelaki tersebut, karena status sosialnya yang rendah.
Namun, si gadis itu tak putus asa dan bersikeras untuk menikahi lelaki pujaannya. Padahal, ia sudah dijodohkan oleh ayahnya kepada anak pemilik peternakan yang kaya raya.
Ayah sang gadis pun mengancam, apabila tidak mematuhi dan menolak lelaki pilihannya, mahar pernikahannya akan ditahan dan tidak diberikan kepada sang gadis.
Baca Juga: Kekejaman Korut pada Tahanan dari Penyiksaan, Kelaparan, hingga Diperkosa Jadi Sorotan Aktivis HAM
Ketika teman-temannya mendengar hal tersebut, mereka membawa hadiah pengganti mahar pernikahan dari ayahnya.
Ayah pengantin wanita yang melihat teman-teman anaknya membantunya, merasa tersentuh dengan tindakan tersebut.
