Kekejaman Korut pada Tahanan dari Penyiksaan, Kelaparan, hingga Diperkosa Jadi Sorotan Aktivis HAM

- 19 Oktober 2020, 21:07 WIB
Ilustrasi penjara: Kekejaman dibalik jeruji besi pada tahanan Korea Utara.
Ilustrasi penjara: Kekejaman dibalik jeruji besi pada tahanan Korea Utara. /Bekasi pikiran-rakyat.com

PR BANDUNGRAYA - Tersangka di Korea Utara yang terkena hukum pidana dianggap rendah dari seekoe binatang, sehingga mereka kerap kali menjadi sasaran penyiksaan ritual, penghinaan, dan serangan seksual. 

Human Rights Watch (HRW) yang berbasis di Amerika Serikat mengatakan, orang-orang yang ditangkap dan dikirim ke penahanan pra-peradilan akan ditempatkan di sel sempit dan tidak higienis, tidak diberi makan dan pakaian yang layak. Mereka dipaksa untuk mengakui kesalahan yang diperbuat. 

“Para narapidana benar-benar terbuang karena kekurangan makanan kecuali mereka dapat menyuap penjaga agar keluarganya mengirim makanan,” kata Phil Robertson, wakil direktur HRW Asia, seperti dilansir Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Guardian.

Baca Juga: Ini Kata Psikolog Soal Pengaruh Support System yang Penting bagi Pasien Covid-19

Pihak HRW mengetahui kondisi tersebut usai melakukan wawancara dengan 15 perempuan dan laki-laki yang ditahan di Korea Utara, termasuk mantan pejabat yang memiliki pengetahuan tentang sistem peradilan pidana.

Semua orang yang diwawancarai adalah warga Korea Utara yang meninggalkan negara itu setelah 2011, tahun dimana pemimpinnya saat ini, Kim Jong Un, mengambil alih kekuasaan.

“Orang-orang memiliki alasan yang sangat kuat untuk takut ditangkap dan ditahan sebelum persidangan di Korea Utara,” kata Robertson.

Baca Juga: Heboh Nita Thalia Gugat Cerai Suami, Istri Pertama Buka Suara Soal Tudingan Uang yang Dinikmatinya

Robertson menambahkan, hanya tersangka yang memiliki koneksi politik atau uang yang bisa menyuap petugas polisi, petugas penjara, dan jaksa agar mereka memiliki peluang untuk menyelamatkan diri dan keluarga mereka.

Penganiayaan terhadap tahanan seperti dipukul dengan tongkat atau ditendang.

Halaman:

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x