Cara ini lebih aman dan murah dibandingkan harus mendatangi lokasi gunung berapi, terutama jika sedang meletus atau di daerah yang sangat terpencil.
Cara lain untuk melihat kapan gunung berapi akan erupsi adalah dengan mengukur gas yang keluar. Ketika magma bergerak ke permukaan, gas keluar dengan cepat dan mendahului magma. Gas ini bisa diukur dari angkasa atau dari daratan.
Apabila campuran gas yang berasal dari gunung berapi berubah, ini dapat menunjukkan bahwa magma di bawah sedang bergerak.
Baca Juga: Langkah Menggunakan Fitur Baru WhatsApp, Pesan Akan Menghilang secara Otomatis
Magma yang bergerak
Ahli vulkanologi sering memakai dua metode lain untuk melihat apakah gunung akan meletus.
Ketika magma bergerak, ia akan menggetarkan daratan, menciptakan jenis gempa bumi yang disebut getaran harmonik. Getaran ini bisa mengindikasi seberapa cepat dan kemana magma sedang bergerak.
Baca Juga: Big Hit Labels Rilis Teaser Video Baru, Ini 5 Kesamaan MV BTS ‘Life Goes On’ dengan Lagu Sebelumnya
Metode kedua adalah pengukuran gravitasi. Gravitasi adalah, tentu saja, kekuatan yang menghentikan segala sesuatu lepas dari permukaan Bumi ke luar angkasa.
Namun, kekuatan tersebut sedikit menurun jika permukaan menjadi kurang padat. Ini tidak berarti objek akan langsung terbang ke orbit karena perubahannya sangat kecil. Tapi, bisa diukur alat bernama ‘gravimeters’.