Siapa Tanggung Jawab di Longsor Cimanggung Sumedang? Ini Penjelasan Kapolda Jabar

11 Januari 2021, 15:15 WIB
Tim SAR melakukan evakuasi korban pasca terjadinya longsor di Sumedang. Longsor di Sumedang Jawa Barat, PVMBG: salah satunya akibat pelapukan bebatuan. /instagram/@basarnas_jabar/

PR BANDUNGRAYA - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat, saat ini langsung melakukan penyelidikan soal kemungkinan adanya unsur pidana.

Kapolda Jabar, Irjen Ahmad Dofiri mengatakan, penyelidikan fokus pada perizinan perumahan warga.

Langkah kepolisian ini merupakan dampak longsor besar di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang.

Baca Juga: Anisa Bahar Minta Maaf Usai Salahkan Penumpang yang Disebut Penyebab Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air

"Terkait bencana ini, kita lihat lokasi. Akan dilakukan penyelidikan terkait perizinan perumahan ini. Kami dalami seperti apa perizinannya," ucap Dofiri di Sumedang pada Minggu, 10 Januari 2021.

Melihat situasi, kemungkinan terjadinya tanah longsor bisa kapan saja terjadi di lokasi tersebut.

Dari pantauan di lokasi kejadian tanah longsor, deretan pemukiman disebut tidak layak didirikan di bawah tebing.

Baca Juga: Waterboom Lippo Cikarang Ditutup Secara Paksa, Joko Anwar: Penyelenggaranya harus Diproses Hukum

"Kalau areal seperti ini, dibangun perumahan memang sangat rawan. Tetapi, nanti akan kita dalami itu," katanya.

Sementara itu, catatan sementara sekitar 27 orang masih dinyatakan hilang dalam bencana longsor Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

"Dalam pencarian total 27 orang, dengan rincian enam orang (hilang) sesuai data awal dan penambahan 21 orang (hilang) sesuai dengan laporan masyarakat ke posko," ujar Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansyah, sebagaimana dikutip PotensiBisnis.com dari Antara News, Minggu 10 Januari 2021.

Baca Juga: Jawa Barat Berlakukan PSBB Proporsional hingga 25 Januari 2021, Ternyata Ini Alasannya

Sedangkan untuk data orang yang selamat tercatat sebanyak 25 orang dilaporkan.

Rinciannya 21 orang berhasil menyelamatkan diri, dan tiga orang lainnya berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.

Deden mengatakan, data tersebut pasti akan mengalami perubahan seiring perkembangan pencarian dan penanganan medis di kawasan longsor tersebut.

Ia pun mengimbau masyarakat agar melaporkan ke Posko SAR gabungan bagi mereka yang merasa kehilangan anggota keluarganya.

Posko SAR Gabungan itu terletak di SMAN 1 Cinangggung.

Diketahui, proses pencarian korban terpaksa dihentikan karena situasi yang tidak memungkinkan.

Deden menyebut, proses pencarian akan kembali dilanjutkan pada hari ini, Senin, 11 Januari 2021.

"Pencarian dihentikan sementara dan akan dilanjutkan esok hari (Senin) karena kondisi cuaca di lapangan tidak memungkinkan," ungkapnya.

Hingga saat ini, ada 13 orang penemuan korban tewas akibat tertimbun longsor.

Sebelumny diberitakan, longsor di lahan permukiman miring itu terjadi sebanyak dua kali. 

Longsor susulan terjadi pada Sabtu, 9 Januari 2021 malam sekira pukul 19.30 WIB. Setelah sebelumnya terjadi pada pukul 16.00 WIB.

Sejumlah warga serta petugas di lapangan juga turut menjadi korban jiwa.

Di antaranya, Danramil Kecamatan Cimanggung Kapt Inf Setio Pribadi dan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sumedang yang turut menjadi korban.***

 

Editor: Rizki Laelani

Tags

Terkini

Terpopuler