PR BANDUNGRAYA - Setiap bulan sepanjang tahun 2020, hampir selalu ada fenomena astronomi yang sayang untuk dilewatkan.
Fenomena astronomi menjadi hal yang selalu menarik untuk disaksikan, karena beberapa fenomena langit bisa dilihat langsung oleh mata telanjang, tanpa alat bantu.
Beberapa bulan ke belakang, fenomena astronomi sudah banyak terjadi menghiasi langit di Indonesia, mulai dari hujan meteor, Bulan purnama, gerhana matahari, hingga new moon.
Baca Juga: Sukses Banyak Tulis Novel Best-Seller, Ternyata Ini Rahasia Haruki Murakami
Di bulan Oktober ini, diprediksi akan terjadi cukup banyak peristiwa di langit. Salah satunya yang akan terjadi malam ini, 3 Oktober 2020 yakni fenomena konjungsi Bulan-Mars.
Fenomena langit konjungsi Bulan-Mars ini dapat disaksikan saat memasuki tengah malam hingga pukul 5.00 WIB.
Bila cuaca sedang bagus, fenomena astronomi ini akan menampilkan planet Mars yang terlihat kemerahan di langit timur sekitar pukul 21.00.
Selain konjungsi Bulan-Mars, berikut fenomena langit di sepanjang bulan Oktober 2020, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bandungraya.com dari akun Instagram Info Astronomi.
Baca Juga: Kabar Tak Sedap, Bos Klub Persik Kediri Dinyatakan Positif Covid-19 Usai Beraktivitas di Jakarta
- 8 Oktober 2020: Hujan Meteor Drakonid
Pada tanggal 8 Oktober 2020, akan terjadi hujan meteor drakonid. Fenomena langit ini merupakan hujan meteor kecil yang hanya menghasilkan lima meteor per jam.
Hujan meteor ini dihasilkan oleh butiran debu yang ditinggalkan oleh komet 21P Giacobini-Zinner yang pertama kali ditemukan di tahun 1900.
Tidak seperti kebanyakan hujan meteor lainnya, drakonid akan tampak sangat cantik di sore hari. Drakonid terjadi setiap tahun di tanggal 6-10 Oktober dan puncaknya adalah tanggal 8 Oktober.
Fenomena drakonid menjadi hujan meteor yang pertama di bulan ini yang bisa diamati mulai pukul 19.00 waktu setempat daerah kamu hingga pukul 21.00 di arah utara.
- 10 Oktober 2020: Hujan meteor Taurid selatan
Tak hanya drakonid, hujan meteor Taurid selatan juga akan menghiasi langit dan menjadi hujan meteor kedua di bulan ini.
Fenomena ini mulai bisa diamati menjelang tengah malam tepatnya di rasi bintang Taurus yang akan menghasilkan 5 hingga 10 meteor per jam.
Baca Juga: Persebaran Covid-19 Sumedang Diklaim Terkendali, Dony Ahmad Munir Tak Akan Terapkan Mini-Lockwdon
- 14 Oktober 2020: Kongjungsi Bulan - Venus
Selang empat hari setelah hujan meteor Taurid Selatan, fenomena konjungsi Bulan - Venus akan terjadi yang bisa diamati sekitar dua jam sebelum Matahari terbit.
Anda bisa mengamati di langit timur dengan posisi Bulan dan Venus yang terpisah 4 derajat satu sama lain.
Tak hanya itu, di hari yang sama Planet Mars akan terbit daat Matahari terbenam dan akan terbenam saat Matahari terbit.
Pada saat itu Mars berada di titik Oposisi, di mana Matahari, Bumi, dan Mars tengah berada dalam satu garis lurus.
- 21 Oktober 2020: Hujan Meteor Orionid
Hujan meteor ketiga yang diprediksi akan terjadi yakni hujan meteor orionid dengan intensitas paling tinggi.
Hujan meteor orionid ini akan menghasilkan 15 meteor per jam yang akan muncul pada rasi bintang Orion yang berada di langit Timur.
Baca Juga: Heboh Warganet Kaitkan Trump dengan The Simpsons, Akankah Ramalannya Kembali Jadi Kenyataan?
- 23 Oktober 2020: Segita Bulan-Jupiter-Saturnus
Fenomena langit selanjutnya yang akan terjadi di mana planet Jupiter dan Saturnus akan membentuk formasi segitiga bersama Bulan.
Kamu bisa melihat ketiganya di langit sekitar setengah jam setelah Matahati terbenam.
- 30 Oktober 2020: Bulan biru
Di akhir bulan Oktober akan ada fenomena langit Blue Moon. Fenomena ini merupakan bulan purnama kedua di bulan Oktober sehingga sering disebut Blue Moon.
Sama seperti bulan purnama di awal bulan Oktober, Blue Moon terjadi karena Bulan berada di sisi berlawanan dari Bumi.***