Waspada La Nina, BMKG Sebut Wilayah Indonesia Bisa Kena Dampak, Hanya 1 Wilayah yang Tak 'Tersentuh'

- 3 Oktober 2020, 14:42 WIB
 Monitor satelit cuaca yang di pantau oleh petugas BMKG.
Monitor satelit cuaca yang di pantau oleh petugas BMKG. /ANTARA/Rivan Awal Lingga

PIKIRAN RAKYAT - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat waspada terkait Anomali iklim La Nina.

Saat ini anomali iklim La Nina terpantau berkembang di Samudra Pasifik Ekuator dan pada akhir 2020 diprediksi akan mencapai intensitas moderate.

Terkait anomali iklim La Nina ini, BMKG juga meminta masyarakat Indonesia untuk waspada soal dampak yang akan dirasakan.

Baca Juga: Terkuak, Donald Trump Miliki Riwayat Sejumlah Penyakit Bahkan Sempat Dirawat Sejak Usia 11 Tahun

"Dampak La Nina tidak seragam di seluruh Indonesia. Pada Oktober-November, peningkatan curah hujan bulanan akibat La Nina dapat terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia kecuali Sumatera," kata Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal dalam rilis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Berdasarkan pemantauan hingga akhir September 2020, anomali iklim global di Samudra Pasifik Ekuator menunjukkan perkembangan anomali iklim La Nina.

Seperti dilaporkan Antara, Indeks ENSO (El Nino-Southern Oscillation) menunjukkan suhu permukaan laut di wilayah Pasifik tengah dan timur dalam kondisi dingin selama enam dasarian terakhir dengan nilai anomali telah melewati angka minus 0,5 derajat Celsius, yang menjadi ambang batas kategori La Nina.

Baca Juga: Inilah Dampak Iklim La Nina terhadap Cuaca di Indonesia, BMKG Minta Masyarakat Tetap Waspada

Perkembangan nilai anomali suhu muka laut di wilayah tersebut masing-masing adalah minus 0,6 derajat Celsius pada Agustus dan minus 0,9 derajat Celsius pada September 2020.

BMKG dan pusat layanan iklim lainnya seperti NOAA (Amerika Serikat), BoM (Australia), JMA (Jepang) memperkirakan La Nina akan mulai meluruh pada Januari-Februari dan berakhir di sekitar Maret-April 2021.

Catatan sejarah menunjukkan bahwa La Nina dapat menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi jumlah curah hujan bulanan di Indonesia hingga 40 persen di atas normalnya.

Baca Juga: Cianjur Dihantam Banjir, Ratusan Rumah Tergenang, Ketinggian hingga 2 Meter

Diperkirakan pada Desember hingga Februari 2021, peningkatan curah hujan akibat La Nina dapat terjadi di Kalimantan bagian timur, Sulawesi, Maluku-Maluku Utara dan Papua.

Pada Oktober beberapa zona musim di wilayah Indonesia diperkirakan akan memasuki Musim Hujan, di antaranya pesisir timur Aceh, sebagian Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Pulau Bangka, Lampung, Banten, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, sebagian kecil Jawa Timur, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Timur, sebagian Kalimantan Utara, juga sebagian kecil Sulawesi, Maluku Utara dan sebagian kecil Nusa Tenggara Barat.

Peningkatan curah hujan seiring dengan awal musim hujan disertai peningkatan akumulasi curah hujan akibat La Nina berpotensi menjadi pemicu terjadinya bencana hidrometeorologis seperti banjir dan tanah longsor.

Halaman:

Editor: Abdul Muhaemin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x