Lazada Diretas, Bagaimana Nasib 1,1 Juta Data Akun Pengguna?

31 Oktober 2020, 14:11 WIB
Ilustrasi hacker: Lazada pastikan data pelanggan tidak terpengaruh dengan 1,1 Juta akun yang diretas. /PIXABAY

PR BANDUNGRAYA - Platform toko online yang berbasis di Singapura, RedMart, telah mengalami peretasan data, yang mencangkup data pribadi dari sekitar 1,1 juta akun pelanggan, dari situs belanja online Lazada. 

Sebelumnya beredar kabar tentang salah satu situs yang mengklaim memiliki database dari hasil peretasan tersebut. 

Situs tersebut mengklaim memiliki berbagai informasi pribadi seperti nama, alamat email, nomor telepon, dan sebagian nomor kartu kredit dari sekitar 1,1 juta pengguna.

Baca Juga: Terlanjur Dipenjara 27 Tahun, Pria Ini Diberi Uang Kompensasi Hampir Rp 11 Miliar, Ini Alasannya

Data pribadi tersebut dikatakan berasal dari berbagai situs belanja online di seluruh dunia, termasuk Lazada. 

Akan tetapi, setelah diselidiki oleh tim keamanan siber Lazada, data tersebut mengacu pada platform supermarket online yang diperoleh pada 2016.

Lazada menambahkan bahwa informasi yang terakhir dicuri telah diperbarui pada Maret 2019, dan database khusus RedMart yang terpengaruh tidak ditautkan ke dalam database Lazada mana pun.

Baca Juga: 2 Wanita Asal Indonesia Berhasil Mengubah Tumpukan Sampah Menjadi Paving Block

Lazada menekankan bahwa pelanggaran tersebut hanya berdampak pada akun RedMart, dan tidak memengaruhi data pelanggan Lazada lainnya.

Akun RedMart secara resmi diintegrasikan mulai 15 Maret 2019, bulan yang sama dengan database yang diretas terakhir kali diperbarui.

Sementara, untuk menghindari peretasan data yang lebih lanjut, pihak Lazada telah mengambil tindakan dan melakukan konfirmasi dengan komisi perlindungan data pribadi.

Baca Juga: NASA Bagikan 4 Suara Misterius di Luar Angkasa, Salah Satunya Terdengar Seperti Cekikan

"Kami telah mengambil tindakan segera untuk memblokir akses tidak sah ke database," kata juru bicara Lazada sebagaimana dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Channel News Asia.

Lazada menegaskan bahwa melindungi data dan privasi pelanggan telah menjadi prioritas utama, serta bertindak cepat ketika menemukan akses yang dianggap mencurigakan.

Selain itu, Lazada melakukan pemantauan proaktif, dengan memberikan informasi melalui email kepada pelanggan terkait peretasan tersebut.

Baca Juga: Liga 1 Ditunda hingga 2021, PSSI Beri Kewenangan PT LIB Untuk Susun Format Baru Kompetisi

Meskipun data pelanggan saat ini tidak terpengaruh, Lazada mengambil langkah pengamanan lebih lanjut, dengan mengeluarkan pelanggan akun secara otomatis.

Kemudian, untuk masuk ke dalam aplikasi Lazada, pelanggan akan diminta untuk memasukkan kata sandi baru.

Lazada juga memperingatkan pelanggan untuk selalu waspada, terhadap email spam yang meminta informasi pribadi.

Baca Juga: Sempat Amblas 2 Hari Beruntun, Harga Emas Kembali Rebound Seiring Berbagai Sentimen Terhadap AS

Pihaknya menambahkan, bahwa Lazada tidak pernah meminta pelanggan untuk memverifikasi informasi pribadi Anda.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler