PR BANDUNGRAYA - Dunia digital membawa umat manusia terbiasa membawa dan membagikan kehidupan pribadinya ke publik, tanpa disadari.
Media sosial, aplikasi pesan instan, dan semua hal lain yang mempermudah aktivitas manusia di era modern justru bisa jadi menjadi bumerang ketika disalahgunakan.
Pasalnya, di era modern, privasi manusia tampak tak memiliki batasan antara satu sama lain. Hal ini lah yang dikhawatirkan umat manusia saat ini.
"Akibatnya, privasi telah menjadi topik panas di persimpangan kepentingan pemerintah, perusahaan dan pribadi, yang memunculkan banyak tren yang berbeda dan bahkan bertentangan dalam bagaimana data tersebut dikumpulkan dan privasi dipertahankan atau justru sebaliknya," ujar pakar privasi, Tushkanov, sebagaimana dikutip PRBandungRaya.com dari Antara, Rabu 3 Februari 2021.
Peningkatan pengumpulan data selama pandemi, dan gejolak politik yang menyebar dan berkembang ke platform digital, telah menjadi satu untuk menghasilkan pertumbuhan yang cepat dalam kesadaran publik tentang pengumpulan data tanpa batas.
Karena semakin banyak pengguna yang ingin menjaga privasi mereka, organisasi menanggapi dengan menawarkan produk yang berfokus pada privasi, jumlah dan keragamannya akan terus bertambah.
Selain itu, vendor perangkat kesehatan pintar akan mengumpulkan data yang semakin beragam dan penggunaannya juga demikian.
Dengan kesehatan menjadi perhatian publik, permintaan akan data semacam itu diprediksi akan terus berkembang.