Baca Juga: BTS Rilis Video Klip Kedua Dynamite, ARMY Gagal Fokus dengan Gaya Tak Biasa dari V
Para peneliti mengatakan temuan itu juga berpengaruh pada pengembangan vaksin dan obat-obatan Covid-19.
Varian baru tersebut, yang kemungkinan berasal dari Kota Wuhan, Tiongkok, pertama kali ditemukan dalam klaster penularan virus pada Januari sampai Maret 2020.
Virus tersebut, yang turut ditemukan di Singapura, ditularkan dari orang ke orang di beberapa klaster penularan berbeda sebelum akhirnya dikendalikan lewat kebijakan karantina.
Baca Juga: Lagi-lagi Bikin Kaget Penggemar, Warner Bros Rilis Potret Terbaru Robert Pattinson dalam THE BATMAN
Seorang ahli minggu ini mengatakan mutasi pada virus kemungkinan jadi penanda baik. Virus biasanya jadi kurang ganas saat bermutasi. Dengan demikian, orang dalam jumlah lebih banyak kemungkinan terjangkit virus, tetapi itu tidak membunuh mereka.
Pasalnya, daya tahan virus bergantung pada tubuh inangnya untuk asupan nutrisi dan tempat bernaung, kata seorang ilmuwan dari National University Hospital Singapura, Paul Tambyah.***