Network
PR BANDUNGRAYA - Dalam kondisi pademi Covid-19, belajar langsung atau secara tatap muka tidak bisa dilakukan secara sembarangan.
Hal ini disampaikan langsung oleh Satgas Penangan Covid-19, Wiku Adisasmito. Keputusan untuk membuka sekolah harus berdasarkan perhitungan yang matang dengan melibatkan para orang tua siswa.
“Jadi apabila disepakati dan disetujui oleh orang orang tua siswa, sekolah dan seluruh infrastruktur penduduk memenuhi dan sudah disimulasikan, harusnya berjalan dengan aman,” ucap Wiku sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bandungraya.com dari RRI, Jumat 21 Agustus 2020.
Baca Juga: Lirik Lagu BTS 'Dynamite', Single Terbaru dalam Bahasa Inggris
Wiku mengungkapkan, pembukaan sekolah pada zona kuning dan zona hijau harus melewati proses prakondisi, penentuan waktu yang tepat, dan prioritas.
Pasalnya, dalam hal ini memerlukan simulasi dan koordinasi antara pemerintah pusat dengan daerah serta melakukan monitoring dan evaluasi berkala.
“Belajar tatap muka bisa dihentikan sementara apabila tidak berjalan dengan aman. Beberapa sekolah juga sudah melaporkan terkait simulasi kepada kementerian pendidikan,” tutur dia.
Baca Juga: Harga Emas Turun Lagi Jadi 23,8 Dolar, Penganguran di AS Kembali Melonjak
Sejak pandemi ini melanda, para pelajar diharuskan untuk berdiam diri di rumah. Melakukan kegiatan belajar-mengajar secara daring.
Terhitung sejak kasus Covid-19 ini membludak pada bulan Maret 2020 lalu, para pelajar masih tidak bisa melakukan sekolah dengan normal seperti biasanya.
