Simak Cara Awal Atasi Serangan Siber, Salah Satunya Selalu Gunakan Software Legal

- 25 Agustus 2020, 18:45 WIB
Ilustrasi keamanan siber.
Ilustrasi keamanan siber. /PIXABAY/geralt

PR BANDUNGRAYA – Kejahatan siber di zaman sekarang semakin marak terjadi. Data pribadi hingga informasi perbankan bisa dibobol oleh para peretas.

Salah satu cara agar perangkat terlindung dari serangan siber yakni selalu menggunakan software yang legal.

Hal itu dikatakan oleh Lembaga advokasi perangkat lunak BSA The Software Alliance.

“Serangan siber bisa terjadi karena menggunakan perangkat lunak yang tidak berlisensi,” ujar Direktur Senior BSA, Tarun Sawney, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bandungraya.com dari Antara, pada Selasa, 25 Agustus 2020.

Berdasarkan temuan BSA Global Software Survey pada 2018 lalu, perangkat lunak yang tidak berlisensi rentan diserang dan sering kali disusupi malware serta masalah keamanan lainnya.

Baca Juga: Alami Kerugian Rp 11 Triliun, Ahok Dinilai Tak Bermanfaat bagi Pertamina

Satu dari tiga organisasi yang menggunakan perangkat lunak ilegal berpeluang mendapat serangan siber.

Data dari IDC, yang dikutip BSA dalam survey itu menunjukkan satu perangkat yang diserang malware membutuhkan biaya sekitar 10.000 dolar Amerika Serikat agar bisa pulih.

Rata-rata perusahaan mengeluarkan dana sebanyak 2,4 juta dolar untuk memulihkan perangkat yang telah diserang malware.

Risiko serangan siber pun meningkat disebabkan perubahan pola kerja akibat pandemi, karena sebagian masyarakat melakukan Work From Home (WFH) dan lebih banyak menggunakan perangkat dan sambungan pribadi.

Halaman:

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x