PR BANDUNGRAYA - Polemik terkait kebebasan menggunakan aplikasi asal Tiongkok, TikTok di Amerika Serikat (AS) memasuki babak baru.
Pejabat Amerika Serikat menuding data pribadi 100 juta orang Amerika yang menggunakan aplikasi tersebut dikirimkan ke pemerintah Tiongkok.
Hal itu menimbulkan adanya rencana pelarangan ketat dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait akses aplikasi kekinian itu, tapi kini kesepakatan baru telah dibuat oleh Pemerintah Amerika Serikat dengan TikTok.
Baca Juga: 3 Menteri Jokowi Tumbang karena Covid-19, Kali Ini Giliran Menag Fachrul Razi
Dimana penduduk di Negeri Paman Sam tersebut diberi kelonggaran untuk menggunakan aplikasi TikTok.
Demi mendukung keputusan tersebut, TikTok di Amerika Serikat akan diambil alih oleh perusahaan baru bernama TikTok Global yang berbasis di Texas.
Dilansir Reuters, Minggu 21 September 2020, demi penggunanya, Oracle akan mengambil 12,5 persen saham TikTok Global untuk memenuhi persyaratan keamanan nasional Amerika Serikat dan menyimpan semua data pengguna AS di Cloud.
Baca Juga: NCT 2020 Rilis RESONANCE Pt.1 Oktober Mendatang, Berikut Jadwal Lengkap Comebak OT23
Sementara itu, raksasa ritel Walmart mengatakan akan mengambil 7,5 persen dari saham TikTok Global.
Oracle dan Walmart mengatakan bahwa TikTok Global mayoritas akan dimiliki oleh investor Amerika Serikat, jika dihitung hanya berdasarkan lokasi investor ByteDance, sumber mengatakan kepada Reuters. Ini karena ByteDance tetap akan memiliki 80 persen saham TikTok Global.