Selain itu, Twitter berupaya untuk melindungi pengguna dari berita bohong atau hoaks terkait pemilihan calon presiden (capres) AS.
Twitter berencana melakukan pembaruan, dengan mendorong pengguna untuk memberikan konteks yang lebih terhadap suatu cuitan, dibandingkan hanya dengan me-retweet saja.
Hal ini merupakan tindakan sementara yang akan mulai diberlakukan pada 20 Oktober 2020 mendatang hingga akhir pemilu capres AS.
Baca Juga: Deretan Judul Drakor yang Akan Rilis Perdana pada Oktober 2020, dari Get Revenge hingga Start-Up
Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa tindakan Twitter ini akan menjadi fitur permanen di platform berbasis teks tersebut.***