PR BANDUNGRAYA - Baru-baru ini Microsoft dikabarkan bekerja sama dengan Elon Musk untuk mengembangkan komputasi awan atau cloud-nya, Azure, dengan konstelasi satelit di luar angkasa.
Dalam proyek tersebut, Microsoft bekerja sama dengan SpaceX Starlink untuk membuat jaringan internet berbasis satelit di orbit rendah bumi yang dapat mengirimkan sinyal broadband ke hampir semua wilayah di bumi.
Selain menyasar industri luar angkasa, Microsoft mengklaim bahwa proyek tersebut dapat digunakan untuk berbagai sektor, di antaranya bidang pertanian, energi, telekomunikasi, hingga pemerintahaan.
Baca Juga: JYP Entertainment Rilis Pernyataan Resmi Terkait Tuduhan Kekerasan yang Dilakukan Youngjae GOT7
"Jaringan global kami terdiri dari serat optik yang mencakup lebih dari 160.000 mil terletak di bawah laut, terestrial, dan metro yang membantu miliaran orang terhubung di seluruh dunia," kata Wakil Presiden Microsoft Azure Global, Tom Keane.
Dengan begitu, Microsoft dapat menjangkau pelanggan dari berbagai wilayah, termasuk daerah terpencil yang sulit mendapatkan akses internet dan bandwidth.
"Ekosistem penyedia satelit yang berkembang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan jaringan (internet) dunia yang terus berkembang, dan kami sangat senang dapat bermitra dengan pemimpin industri," tutur dia.
Baca Juga: Menang Atas Real Madrid, Pelatih Shakhtar: Kami Tidak Memiliki Tim Cadangan
Dilansir dari The Independent, Microsoft akan menyediakan layanan berbasis multi-orbit, multi-band, multi-vendor, dan cloud-enabled.
Bersamaan dengan proyek tersebut, Microsoft meluncurkan Azure Modular Data Center (MDC) yang dapat digunakan di sejumlah wilayah tanpa kemampuan komputasi awan yang memadai.