Hidup di Reruntuhan Rumah Warga, Bapak Andi Bersyukur Dapat Rp 5.000 Sehari dari Hasil Mulung

21 Mei 2020, 14:52 WIB
BAPAK Andi dan Rumah Gubugnya di Lembang, Kabupaten Bandung Barat.* TWITTER @Phopi_RA /

PIKIRAN RAKYAT - Bapak Andi kini telah menginjak usia yang ke 67 tahun, tapi beliau tetap gigih bekerja megumpulkan sampah plastik di hari tuanya.

Tubuhnya yang telah menua dan renta tak menjadi penghalang bagi Bapak Andi untuk tetap keluar menjemput rezeki, memungut satu per satu sampah plastik yang ia temukan di jalanan.

Perjalanan jauh Bapak Andi mengumpulkan sampah plastik dapat berbuah Rp 5.000 setiap harinya, dengan apik ia gunakan untuk menyambung hidupnya seorang diri.

Baca Juga: Soal Pembatasan Jemaah Salat Id di Bandung Barat, Netizen: Pasar Ramai Boleh, Salat Ramai Tak Boleh

Bapak Andi hidup sebatang kara di Kampung Genteng RT 3 RW 7 Desa Jayagiri, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, istri tercintanya telah lama dipanggil oleh Yang Maha Kuasa lebih dulu.

Rumah singgah Bapak Andi di Lembang bukanlah tempat yang dapat disebut oleh orang lain sebagai rumah.

Bapak Andi tinggal di sebuah reruntuhan rumah milik warga yang sudah tak terpakai, atas izin warga tersebut, Bapak Andi tinggal di sana melewati hujan, panas, dan angin dingin setiap malamnya.

Baca Juga: MUI Kabupaten Bandung Barat Izinkan Umat Islam Laksanakan Salat Idulfitri 1441 H, Dibatasi 50 Jemaah

Reruntuhan rumah itu tak beratap, tak berpintu, bahkan sebagian besar telah dipenuhi oleh pepohonan.

Di dalamnya, Bapak Andi membuat sebuah gubuk kecil tempat dia berbaring melepas lelah usai seharian mengais rezeki di luar sana.

Gubuk itu amat kecil, Bapak Andi bahkan tak bisa berdiri di dalam sana. Lebarnya tak jauh dari ukuran badannya, atap gubuk tak bisa menahan air hujan dan teriknya matahari dengan sempurna, gubuk Bapak Andi jelas tidak layak huni.

Baca Juga: BMKG Pastikan Suara Dentuman di Bandung Bukan Aktivitas Gempa

Tapi, dengan senyumnya yang amat tulus, Bapak Andi berkata, "Ini tempat tinggal ternyaman saya."

Ada fakta lain yang lebih memprihatinkan dari tempat tinggal ternyaman Bapak Andi, reruntuhan bergubuk itu tak memilik aliran air dan juga aliran listrik. Malam Bapak Andi hanya diisi dengan kegelapan.

Namun sekali lagi, Bapak Andi mensyukuri betul kondisinya saat ini. Dengan penghasilannya, dengan rumah runtuhnya, dan dengan ribuan langkah yang ia tempuh setiap harinya untuk menemukan sampah plastik di jalanan, tak ada kata keluhan keluar dari mulutnya.

Baca Juga: Heboh Suara Dentuman di Bandung, Terdengar hingga Kota Cimahi

Lokasi rumah Bapak Andi amat jauh dari jalan raya, gang demi gang akan ia lewati hanya untuk bertemu dengan jalan raya, kemudian mencari rezeki di sana.

Kisah Bapak Andi dibagikan pertama kali oleh mantan vokalis band Lost It All, Phopi Ratna Agustina melalui akun instagramnya @phopira, dan akun twitternya @Phopi_RAa.***

 

Editor: Fitri Nursaniyah

Tags

Terkini

Terpopuler