Cek Fakta: Benarkah Bulan Purnama Tanggal 31 Oktober 2020 Akan Ditutup oleh Blue Moon?

23 Oktober 2020, 07:12 WIB
Tangkap layar dari cuitan Rudy Cakra pada 21 Oktober 2020 mengenai fenomena ‘blue moon’ yang disisipi gambar bulan yang berwarna biru. /Twitter.com/@Cakra

PR BANDUNGRAYA - Fenomena langit yang terjadi di luar angkasa menghadirkan pertunjukan menarik untuk diamati setiap orang tanpa alat bantuan apapun, peristiwa astronomi tersebut selalu ditunggu-tunggu.

Beredar unggahan dari akun Twitter mengenai fenomena blue moon yang akan hadir pada 31 Oktober dan akan menutup bulan purnama. 

Unggahan tersebut disampaikan melalui cuitan bernama Rudy Cakra pada 21 Oktober 2020 mengenai fenomena blue moon yang disisipi gambar bulan yang berwarna biru.

Baca Juga: ShopeePay Perkuat Keamanan Akun Pengguna dengan Rekognisi Wajah dan Sidik Jari

Pada unggahan cuitan @Cakra di Twitter, dia menuliskan keterangan foto seperti berikut.

"Bulan Oktober terjadi 2 kali bulan Purnama, tgl 2 Oktober 2020 dan tanggal 31 Oktober 2020. Bulan Purnama tanggal 31 Oktober 2020 akan di tutup dengan Bulan Purnama yang disebut Blue Moon ... Yukkkk, kita meditasi bareng tanggal 30 Oktober sampai 2 November (emoji senyum)." 

Berdasarkan hasil penelusuran sebagaimana dilansir Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari laman Turnbackhoax.id, unggahan foto tersebut adalah keliru. 

Baca Juga: Ada Promo hingga Akhir Tahun, 5 Bandara PT Angkasa Pura II Gratiskan Tarif Jasa Penumpang

Fenomena blue moon atau bulan biru adalah istilah yang digunakan untuk menyebut bulan purnama kedua yang muncul dalam bulan yang sama. Istilah tersebut tidak merujuk pada warna dari bulan yang menjadi biru karena warna bulan pada saat blue moon akan tetap berwarna putih pucat atau kekuningan seperti biasa. 

Pada umumnya seseorang dapat melihat 12 bulan purnama penuh dalam satu tahun (sekali sebulan). Fenomena blue moon terjadi karena siklus lunar dan tahun kalender tidak sinkron secara sempurna. 

Misalnya satu bulan ada 28 hari, 30 hari, hingga 31 hari. Maka setiap tiga tahun kita bisa menemukan dua Bulan purnama dalam satu bulan kalender yang sama. 

Baca Juga: Ada Promo hingga Akhir Tahun, 5 Bandara PT Angkasa Pura II Gratiskan Tarif Jasa Penumpang

Hal ini juga terjadi pada 21 Mei 2016, 31 Januari 2018 kali ini diprediksi akan terjadi pada 31 Oktober 2020. 

Bulan bisa saja terlihat berwarna biru, tergantung pada kondisi atmosfer bumi pada saat itu. Misalnya pada saat terjadi letusan vulkanis yang meninggalkan partikel di atmosfer yang mengakibatkannya berwarna kebiruan. 

Seperti pada Tahun 1950 dan 1951, telah terjadi kebakaran hutan di Swedia dan Kanada. Partikel asap dan debu yang naik ke atmosfer memanipulasi warna bulan sehingga tampak berwarna biru. 

Baca Juga: Diduga Terima Suap Rp96 Miliar, Mantan Dirut PT DI Budiman Saleh Resmi Ditahan KPK

Hal ini juga terjadi ketika gunung Krakatau mengalami erupsi besar yang abunya tersebar ke seluruh dunia Pada 1883. Namun fenomena blue moon tidak berarti warna bulan yang berwarna biru secara alami. 

Disisi lain istilah dari blue moon merupakan frasa yang pertama kali ditemukan pada abad ke-16 untuk menjelaskan sesuatu yang absurd. Istilah ini terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu seperti pada abad ke-17 frasa blue moon berubah makna menjadi ‘tidak pernah’ seperti contohnya seseorang mengatakan “aku akan datang ke rumahmu ketika bulan berwarna biru” hal itu sama seperti mengatakan “aku tidak akan datang ke rumahmu”. 

Istilah Blue Moon atau bulan biru mencapai popularitasnya pada abad ke-19. Saat itu muncul frasa, “Once in a Blue Moon”. Dari penelusuran di atas, cuitan Rudy Cakra tersebut masuk kategori konten yang keliru.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: turnbackhoax.id

Tags

Terkini

Terpopuler