HOAKS atau FAKTA: Tersiar Kabar Anggota FPI Adalah Pemilik 201 Kg Sabu di Petamburan

- 2 Januari 2021, 12:10 WIB
Polda Metro Jaya tunjukkan barang bukti sabu 210 kilogram.
Polda Metro Jaya tunjukkan barang bukti sabu 210 kilogram. /PMJ News

PR BANDUNGRAYA – Beredar kabar di media sosiak Facebook terkait organisasi kemasyarakatan (Ormas) Front Pembela Islam (FPI) yang diklaim sebagai pemilik dari temuan 201 kilogram (Kg) sabu di Petamburan oleh pemilik akun Facebook Tin. Dia membagikan sebuah unggahan video dari kanal YouTube Politik Jawa.

Unggahan tersebut mendapatkan respons dari publik dengan 6 tanggapan, 5 komentar dan telah dibagikan sebanyak 388 kali oleh pengguna Facebook.

Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya video Youtube berjudul “AMBYAAR PEMILIK 201 kg SABU DI PETAMBURAN TERNYATA ANGGOTA FPI” adalah klaim yang keliru.

Tangkapan layar hoaks FPI pemilik sabu di Petamburan. /Dok. Turnbackhoax.id
Tangkapan layar hoaks FPI pemilik sabu di Petamburan. /Dok. Turnbackhoax.id

Baca Juga: Belum Tetapkan Belajar Tatap Muka, Pemprov DKI: Keselamatan Pelaku Pendidikan yang Utama

Faktanya tidak ada kaitan antara temuan sabu dengan FPI. Polda Metro Jaya membantah bahwa pengungkapan kasus 201 kilogram sabu di Petamburan ada kaitannya dengan FPI.

Narasi di video itu juga tidak menyebutkan bahwa pemilik sabu 201 kilogram itu adalah milik anggota FPI.

Dilansir dari PMJ News, polisi menangkap pengedar 201 kilogram sabu di sebuah hotel daerah Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Selasa 23 Desember 2020.

Baca Juga: Khawatir Guguran Lava hingga Lontaran Material, Pemkab Sleman Perpanjang Masa Tanggap Darurat Merapi

Lokasinya di Petamburan yang membuat publik mengaitkannya dengan ormas Islam pimpinan Habib Rizieq Shihab itu karena markas besar mereka berada di lokasi itu.

Anggapan itupun dibantah oleh Dirresnarkoba Polda Metro Jaya Kombes Muti Juharsa. Menurutnya lokasi penggerebekan memang tempat tersangka bertransaksi. Semua diketahui karena pelaku memang menginap di hotel tersebut.

“Engga adalah, apa hubungannya kita (dengan FPI). Orang di situ transaksinya gimana?” ucap Muti sebagaimana dikutip PRBandungRaya.com dari Turnbackhoax.id.

Baca Juga: Jangan Panik, Begini Tata Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 12 yang Segera Dibuka

Muti menegaskan bahwa lokasi transaksi para tersangka di wilayah Petamburan hanya kebetulan berdekatan dengan markas FPI dan tidak ada kaitannya dengan peredaran narkotika jaringan Timur Tengah.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes yusri Yunus mengatakan bahwa jaringan sabu di Petamburan dikendalikan jaringan Timur Tengah, yang memang hasil profiling dan ada indikasi dipakai untuk pembiayaan terorisme yang ada di sana. Ini dugaan sementara.

Penyidik juga tengah menggali dugaan hasil penjualan sabu untuk pembiayaan teroris di Indonesia. Penyidik masih mengejar pelaku lain yang terlibat dalam penyelundupan 201 kilogram sabu tersebut.

Baca Juga: Menang Atas Aston Villa, Manchester United Samai Poin Liverpool di Pucuk Klasemen

Dia juga belum mengetahui alasan 11 tersangka tindak pidana narkoba itu melakukan transaksi di wilayah Petamburan Jakarta Pusat yang lokasinya dekat dengan Markas FPI. Kendati demikian, Muti memprediksi 201 kilogram narkotika jenis sabu itu rencananya akan diedarkan di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

“Pelaku mungkin merasa lebih aman transaksi di situ. Kami juga belum tahu juga ya kenapa para tersangka mau transaksi di situ,” ucap dia.

Sementara itu, narasi yang dibacakan oleh narator di video yang diunggah oleh kanal Youtube Politik Jawa itu adalah artikel berjudul “Ada Benang Merah Laskar FPI Bersenjata dan Temuan Ratusan Kilogram Sabu di Petamburan?” keterangan yang menyebutkan bahwa sabu 201 kilogram di Petamburan itu milik anggota FPI.

Baca Juga: Kabar Duka! Legenda Pembalap Nasional yang Berkiprah sebagai Politisi, Alex Asmasoebrata Wafat

Informasi ini jenis hoaks Fabricated Content (konten palsu). Konten palsu terbilang menjadi jenis konten yang paling berbahaya. Konten ini dibentuk dengan kandungan 100 persen yang tidak bisa dipertanggung-jawabkan secara fakta. Biasanya, konten palsu berupa informasi lowongan kerja palsu dan lain-lain.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: turnbackhoax.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah