PR BANDUNGRAYA - GeNose merupakan produk inovasi berbasis riset berupa hidung elektronik pendeteksi Volatile Organic Compound dalam napas manusia buatan Indonesia.
Alat pendeteksi Covid-19 ini ditemukan oleh tim peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dipimpin Prof. Kuwat Triyana.
GeNose telah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan pada Desember 2020 dan penggunaannya untuk screening Covid-19 bagi penumpang kereta api jarak jauh di wilayah Pulau Jawa.
Izin edar GeNose disetujui oleh Satgas Covid-19 dalam Surat Edaran Nomor 5 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri di Masa Pandemi Covid-19.
Beredar informasi dari akun Facebook Budi R pada 30 Januari 2021 lalu tentang penggunaan GeNose sebagaimana dikutip PRBandungRaya.com, Rabu 3 Februari 2021.
“Tes covid jadi simpel. Mudah n murah. Rp 15 rb, 10 detik, akurasi 99,9%. Gak hrs swab, gak hrs diambil darah. Terimakasih UGM, nuwun sanget dosen UGM, Dr Kuwat Triyana (lahir 1977) penemu GeNos pengendus Covid-19. Indonesia Bisa," tulis Budi dalam akun Facebooknya.
Akhirnya informasi tersebut diklarifikasi oleh Kuwat Triyana. Kuwat menyatakan setiap tes membutuhkan waktu tiga menit termasuk pengambilan napas.