Baca Juga: Minta Polemik soal Impor Beras Dihentikan, Jokowi: Harga di Tingkat Petani Bisa Anjlok
Faktanya, menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), tidak ada kaitan antara radiasi tersebut dengan risiko kanker, terutama pada anak-anak.
Sempat kabar ini mencuat, pernyataan WHO itu didukung oleh sejumlah ahli dan ilmuwan di seluruh dunia.
Salah satunya ilmuwan yang mendukung yakni seorang pakar Fisika Drexel University di Amerika Serikat.
Menurut pakar Fisika itu, radiasi Wi-Fi ternyata memiliki sifat yang berbeda dengan sinar gamma yang dihasilkan oleh tenaga nuklir atau sinar ultraviolet (UV).
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Tembus 10 Juta Dosis, Jokowi Minta Daftarkan Segera Lansia untuk Divaksin
Sinar gamma dan sinar UV mampu menyebabkan perubahan DNA atau mutasi genetik dalam tubuh manusia.
Nantinya, mutasi genetik bisa memicu pertumbuhan sel kanker.
Berbeda dengan radiasi Wi-Fi yang dipancarkan gelombang elektromagnetik, radiasi Wi-Fi tidak bisa menyebabkan mutasi genetik, baik pada orang dewasa maupun anak-anak.
Dari beberapa keterangan di atas, klaim yang menyebutkan bahwa radiasi Wi-Fi dapat menyebabkan kanker termasuk kategori konten yang menyesatkan.***