Cek Fakta: Dua Pemuda Tiba-tiba Robek Alquran dan Gunting Sajadah di Sukabumi

- 5 Oktober 2020, 15:13 WIB
klaim dua pemuda merobek Alquran dan Kitab serta menggunting sajadah di Kabupaten Sukabumi
klaim dua pemuda merobek Alquran dan Kitab serta menggunting sajadah di Kabupaten Sukabumi /Facebook/Ellysa Aprilia/

PR BANDUNG RAYA – Baru-baru ini beredar sebuah foto yang menampilkan dua oknum yang kabarnya telah menyobek Alquran dan menggunting sajadah di Kampung Susukan, Bojong Parungkuda, Kabupaten Sukabumi.

Gambar tersebut dibagikan hingga 456 orang di media sosial Facebook, yang diunggah dengan nama pengguna Ellysa Aprilia dengan narasi:

“Baru saja terjadi di kampung susukan bojong parungkuda, Kabupaten Sukabumi. Cari-cari ustaz, dan ditanya keperluannya malah ngotot dan ngajak berantem. Dan dua orang ini tiba tiba nyobek2 Qur'an dan Kitab dan sejadah di gunting, ketahuan sama santri. Ujung2nya diHakimi. Waspada. Jaga Ulama dan Habaib”

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Negara-negara di Dunia Akhiri Lockdown Karena Masukan Mr. Djuyoto Suntani?

Namun, berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa dua pemuda merobek Alquran dan Kitab serta menggunting sajadah di Kampung Susukan, Desa Bojongkokosan, Kabupaten Parungkuda, Kabupaten Sukabumi adalah klaim yang salah.

Dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Laman Turn Back Hoax, faktanya, Polres Sukabumi dan pihak Pesantren Al-Muhtadin menyatakan tidak ada penusukan atau perusakan seperti yang beredar di media sosial.

Kapolres Sukabumi AKBP Lukman Syarif menegaskan bahwa informasi tersebut tidaklah benar yang menyatakan adanya penusukan atau dua orang pemuda merobek-robek Alquran.

Baca Juga: Rihanna Dianggap Lecehkan Agama Islam Usai Menggelar Fashion Show Lingerie Menggunakan Musik Hadis

Faktanya, kedua pria tersebut sesampainya datang, mereka langsung menemui warga sekitar pondok dan menanyakan mengenai sang ustaz.

“Wah, hoax itu. Nggak benar. Tidak ada penusukan atau penyobekan Alquran. Keduanya tidak bawa sajam,” ungkap Lukman dari Laman Turn Back Hoax.

Pihak pesantren juga telah mengklarifikasi bahwa tidak ada penusukan atau perusakan sebagaimana yang beredar di media sosial.

Baca Juga: Kisruh, Buruh akan Melakukan Aksi Mogok Besok, Berikut 7 Poin Penolakan RUU Cipta Kerja

Menurut Lukman, kedua pemuda tersebut ingin berobat kepada salah satu ustaz di daerah tersebut. Namun, ustaz yang dicari tidak ada di tempat.

Sesampainya di rumah ustaz, keduanya masuk ke rumah ustaz dan diantar oleh seorang warga yang juga ketua DKM masjid setempat.

Saat ustaz yang dimaksud tidak ada di tempat, konflik berlanjut ketika pemuda tersebut ditanya tentang maksud dan tujuan keduanya.

Baca Juga: MU Dibantai 1-6, Mantan Pemain Luapkan Kekesalan

"Saat ditanya oleh warga tujuan dan maksud dua orang tersebut menemui ustaz Engkus, mereka menjawab dengan nada dan kata-kata yang tidak enak, setelah itu karena merasa curiga dua orang tersebut dibawa keluar rumah dan datang santri dan ditanyakan kembali namun dua orang tersebut menjawab dengan kata yang tidak enak," lanjut Lukman.

Kemudian, kedua orang tersebut memutuskan untuk pergi dan saat diikuti mereka malah lari dan membuat warga dan santri di sekitar lokasi mengejar dan mengamankannya di pesantren Al-Muhtadin dan menghubungi Kepolisian Sektor Parungkuda untuk tindakan lebih lanjut.

Kemudian petugas datang ke tempat itu dan mengamankan dua pemuda dari kerumunan.

Namun klaim yang beredar di media sosial yang menyebutkan kedua pria tersebut merobek-robek Alquran dan menggunting sajadah merupakan klaim yang salah. Masyarakat harus lebih berhati-hati dalam menyebarkan berita atau informasi yang belum jelas kebenarannya.***

Editor: Abdul Muhaemin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x