Pihak yang memohon untuk menghentikan seruan boikot atas produk asal Prancis adalah Kementerian Luar Negeri Prancis, bukan Presiden Prancis.
“Seruan untuk boikot ini tidak berdasar dan harus segera dihentikan, serta semua serangan terhadap negara kita, yang didorong oleh minoritas radikal," kata Kemlu Prancis.
Baca Juga: Peserta Merasa Dirugikan Gegara Psikotes, Ada Petisi Transparasi CPNS 2019 untuk Kementerian PUPR
Sejauh ini, produk asal Prancis telah ditiadakan di negara Timur Tengah, ini terjadi di beberapa toko di Kuwait, Yordania, dan Qatar.
Aksi memboikot produk Prancis merupakan respons negara Islam usai Emmanuel Macron mengomentari kematian Samuel Paty, yang mempertunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelas saat ia mengajar.
Bagi umat Islam, menggambarkan Nabi Muhammad dianggap pelanggaran yang serius.***