Jadi Kota ke-5 dengan Rasio Positif Covid-19 Tertinggi di Jabar, Cimahi Tunda Sekolah Tatap Muka

- 7 Januari 2021, 12:27 WIB
Plt Wali Kota Cimahi Ngatiyana.
Plt Wali Kota Cimahi Ngatiyana. /Dok. Galajabar/Laksmi Sri Sundari

PR BANDUNGRAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi memutuskan untuk mengundur kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah pada tahun 2021 ini.

Keputusan ditundanya kegiatan belajar-mengajar (KBM) tatap muka tersebut disampaikan oleh Plt Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, dengan pertimbangan situasi pandemi Covid-19 yang masih mengkhawatirkan.

“Saya sampaikan bahwa untuk pembelajaran tatap muka, sementara Kota Cimahi masih kita tunda, belum kita buka. Alasannya, yah melihat situasi dan kondisi dan kesiapan semuanya. Jangan sampai kita membuat suatu kegiatan tanpa perencanaan yang matang,” kata Ngatiyana, sebagaimana dikutip dari PRFM News.

Baca Juga: Padahal 10 Tahun Lebih Tinggal Satu Atap, 3 Member BTS Ini Akui Masih Canggung pada RM, Kok Bisa?

Saat ini, situasi pandemi corona atau Covid-19 di Indonesia masih mengalami kenaikan kasus positif secara berangsur-angsur.

Berdasarkan data yang diambil dari laman Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat, hari ini, Kamis 7 Januari 2021 dilaporkan ada penambahan 1470 kasus positif baru di Provinsi Jabar.

Korban meninggal dunia akibat Covid-19 pun bertambah sejumlah 11 orang hari ini, sehingga total korban menjadi 1.199 orang, dan total terkonfirmasi positif mencapai 91.131 kasus.

Baca Juga: Soal Kasus Kematian Chacha Sherly eks Trio Macan, Polisi Tetapkan Sopir Pribadinya Sebagai Tersangka

Menanggapi hal ini, kegiatan sekolah tatap muka di Kota Cimahi sebagai kota ke-5 dengan rasio positif Covid-19 tertinggi di Provinsi Jawa Barat pun ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Menurut Ngatiyana, keputusan penundaan KBM tatap muka di Cimahi mempertimbangkan situasi dan kondisi serta kesiapan sekolah maupun persetujuan dari orang tua siswa.

Sebelum memutuskan untuk memulai kembali KBM tatap muka di Kota Cimahi, Ngatiyana dan pihaknya akan terlebih dahulu melakukan perencanaan ulang.

Baca Juga: Fadli Zon 'Diam Seribu Bahasa' Usai Diduga Like Konten Porno, Kecurigaan Muannas: Tak Ada Bantahan

“Belum ada waktu yang ditentukan untuk kapan dimulainya. Karena ini kan sekarang menyiapkan persyaratan bagi sekolahnya dulu, baik itu dari segi sarana-prasarana sekolah, seperti hand sanitizer, kelasnya harus steril, berapa siswa yang bisa masuk,” kata Ngatiyana.

Ada beberapa aspek yang menurutnya perlu dipersiapkan terlebih dulu sebelum memulai kembali KBM tatap muka, di antaranya adalah sarana prasarana sekolah, kesiapan orang tua dan siswa, serta komite sekolah.

“Lalu dari segi kesiapan orang tuanya, kesiapan komite sekolah, dan kesiapan anak-anak sekolahnya. Ini harus benar-benar kita rencanakan secara matang sehingga pada saatnya nanti kita buka, kita sudah siap,” tutur dia. 

Baca Juga: Butuh Waktu 30 Hari, Komnas HAM Akhirnya Finalisasi Laporan Kematian 6 Laskar FPI

Di sisi lain, pemerintah juga telah memberikan kebijakan untuk membatasi aktivitas masyarakat pada 11 hingga 25 Januari mendatang.

Kota Cimahi menjadi salah satu dari wilayah sasaran selain Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat.***

Editor: Fitri Nursaniyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x