Dolar AS Melemah, Pelaku Pasar Lebih Menyukai Mata Uang Berisiko

20 Februari 2021, 10:08 WIB
Ilustrasi dolar. /Pixabay/Geralt/

PR BANDUNGRAYA - Dolar AS melemah lagi di akhir perdagangan Sabtu 20 Februari 2021 pada sejumlah mata uang negara lain.

Para pelaku pasar lebih menyukai mata uang yang terkait dengan risiko tinggi daripada mata uang aman.

"Dolar menurun terhadap mata uang lainnya tetapi tidak begitu banyak,” ucap Oliver Pursche, presiden Bronson Meadows Capital Management sebagaimana dikutip PRBandungRaya.com dari Antara, Sabtu 20 Februari 2021.

Baca Juga: Ternyata Gimme Gimme Bukan Judul Asli Lagu Andalan NCT 127, Ini Arti Tersembunyi di Balik Lagu Mereka

Pursche, memperkirakan dolar AS berada di posisi sekarang, dan alasan utamanya untuk itu sementara melihat dari beberapa tanda perbaikan dalam ekonomi, dalam kebijakan moneter akan tetap pada tempatnya.

Ia melanjutkan bahwa tidak terpikirkan dolar AS menjadi underpriced atau overpriced.

Dolar AS turun sekitar 0,2 persen kepada mata uang dunia dan euro relatif datar serta mata uang yen kehilangan 0,5 persen.

Baca Juga: Waspada Banjir, Genangan Air di Sejumlah Ruas Jalan Jakarta Sulitkan Akses Kendaraan

Namun mata uang pound Inggris menguat lebih dari 1,1 persen terhadap dolar sejak pertengahan Desember Bitcoin terus melambung.

Mata uang kripto terbesar di dunia itu terakhir melonjak pada 6,6 persen dengan 54.961,67 dolar AS.

Hal itu mencapai kapitalisasi pasar senilai satu triliun dolar AS, untuk harga yang lebih kecil, ethereum, naik 0,7 persen menjadi 1.953,28 dolar AS.

Baca Juga: Tiba-tiba Ditanya Netizen Soal Orientasi Seksual, Sehun EXO Jawab Santai Dirinya Bukan Gay

Mata uang digital tersebut telah menguat masing-masing sekitar 89 persen hingga 1.420 persen dari tahun ke tahun dan membuat beberapa analisis mengenai mata uang mengenai gelembung spekulatif.

"kekhawatiran yang selalu saya miliki mengenai mata uang kripto ialah betapa rentannya mereka terhadap manipulasi," ucap Pursche.

Dolar Australia memiliki harga-harga komoditas serta prospek pertumbuhan global dan terakhir sekira 1,21 persen pada 0,7863 dolar AS sebagaimana dilaporkan pikiran-rakyat.com.

Baca Juga: Waspada Jakarta Dikepung Banjir, Berikut 13 Titik yang Tergenang Air

Dolar Selandia Baru juga sangat kuat mendekati level tertinggi lebih dari 2 tahun serta dolar Kanada juga masih menguat.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler