KPC PEN Dukung Kemenparekraf Siapkan Dana Hibah Rp3,3 T Bangkitkan Pariwisata di Tengah Pandemi

- 2 Desember 2020, 07:08 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio (pakaian putih) menjelaskan dana hibah pariwisata melalui Kementerian Keuangan merupakan bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang digagas oleh pemerintah, dalam keterangan pada Senin 9 November 2020.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio (pakaian putih) menjelaskan dana hibah pariwisata melalui Kementerian Keuangan merupakan bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang digagas oleh pemerintah, dalam keterangan pada Senin 9 November 2020. /Dok. Kemenparekraf.go.id

PR BANDUNGRAYA - Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk memberikan jaring pengaman sosial bagi masyarakat terdampak Covid-19.

Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) juga turut mendukung berbagai program dari sektor Kementerian, salah satunya Dana Hibah Pariwisata dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Di tengah pandemi Covid-19, pariwisata memang menjadi salah satu sektor yang cukup terdampak dari sisi ekonomi.

Baca Juga: Aksi Reuni 212 dan Gerakan Revolusi Akhlak Batal Digelar di Monas, FPI Akan Tetap Lakukan di Sini

Bahkan di awal pandemi, sejumlah tempat pariwisata sempat ditutup demi menekan kasus penularan virus corona. Hal itu tentu berdampak pada pemasukan pengelola tempat pariwisata dan karyawan di dalamnya.

Sebagai bentuk dukungan untuk memulihkan ekonomi, Kemenparekraf melalui Kementerian Keuangan telah menyiapkan dana senilai Rp3,3 triliun untuk program Dana Hibah Pariwisata 2020.

Dana Hibah Pariwisata 2020 merupakan salah satu program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang digagas oleh pemerintah agar kesehatan pulih ekonomi bangkit.

Baca Juga: Real Madrid Tumbang! Berikut Hasil Liga Champions Eropa Semalam

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan, program Dana Hibah Pariwisata 2020 bertujuan untuk membantu pemerintah daerah serta industri hotel dan restoran yang saat ini sedang mengalami gangguan finansial dan recovery penurunan pendapatan asli daerah (PAD) akibat pandemi.

Disebutkan bahwa dana Rp3,3 triliun yang telah disiapkan Pemerintah akan dialokasikan untuk Pemerintah Daerah serta untuk pelaku industri hotel dan restoran.

"Adapun pembagian dana hibah pariwisata dengan total dana Rp3,3 triliun, yang akan diberikan kepada pemerintah daerah sebesar 70 persen untuk dialokasikan sebagai bantuan langsung kepada industri hotel dan restoran," kata Wishnutama sebagaimana dilansir dari laman Kemenparekraf.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries, Taurus dan Gemini Hari Ini Rabu 2 Desember 2020: Keuangan hingga Kesehatan

"Sedangkan, 30 persen digunakan pemerintah daerah untuk penanganan dampak dari pandemi Covid-19 di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” tutur dia.

Wishnutama membeberkan syarat dan kriteria hotel dan restoran yang berkesempatan mendapatkan Dana Hibah Pariwisata 2020 dari Pemerintah, di antaranya:

1. Hotel dan restoran sesuai database wajib pajak hotel dan restoran tahun 2019 di daerah penerima hibah.
2. Hotel dan restoran masih berdiri dan masih beroperasi hingga pelaksanan dana hibah pariwisata pada Agustus tahun 2020.
3. Hotel dan restoran yang memiliki perizinan berusaha yaitu Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) yang masih berlaku.
4. Hotel dan restoran yang membayarkan dan memiliki bukti pembayaran PHPR pada 2019.
5. Beroperasi di wilayah yang tercakup dalam 10 Destinasi Super Prioritas (DSP).
6. Termasuk ke dalam 5 Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP).
7. Berlokasi di Ibu Kota Provinsi.
8. Destinasi Branding.
9. Daerah dengan Realisasi Pajak Hotel dan Restoran minimal 15 persen dari total PAD Tahun anggaran 2019.
10. Daerah yang termasuk 100 Calender of Event (COE).

Baca Juga: Majelis Nasional Korsel Sahkan RUU Soal Wamil, Jin BTS Diizinkan Tunda Wajib Militer hingga 2022

Wishnutama sendiri berharap, Dana Hibah Pariwisata 2020 ini bisa segera dimanfaatkan untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia di tengah pandemi Covid-19.

Mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional, Pemerintah juga terus berupaya mendatangkan vaksin Covid-19 yang ditargerkan hadir pada akhir November atau awal Desember 2020 ini.

Sebagaimana dilaporkan Antara, Pemerintah Indonesia telah membuat kesepakatan pengadaan 143 juta dosis konsentrat vaksin dengan perusahaan farmasi Sinovac, Sinopharm, dan CanSino.

Baca Juga: FPI Berencana Gelar Aksi Reuni 212 Hari Ini 2 Desember 2020, Polri Akan Lakukan Tindakan Tegas Ini

Rencananya vaksin tersebut akan diolah oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Bio Farma.

"Kita berharap vaksin ini datang di akhir bulan November ini kita berusaha, tapi kalau tidak bisa masuk berarti ke bulan Desember. Baik itu dalam bentuk vaksin jadi maupun dalam bentuk bahan baku yang akan diolah di Bio Farma," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pusmesmas Tanah Sereal Bogor, Jawa Barat.

Sejauh ini, upaya Pemerintah menciptakan kesehatan pulih ekonomi bangkit berjalan dengan baik. Dalam waktu dekat, vaksin akan hadir dan menyelamatkan masyarakat dari pandemi sepanjang 2020 ini.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer, Leo dan Virgo Hari Ini Rabu, 2 Desember 2020: Keberuntungan hingga Asmara

Seiring dengan hal itul, berbagai jaring pengaman sosial termasuk bantuan berupa dana hibah untuk modal usaha dari KPC PEN bisa terus dimanfaatkan oleh masyarakat dan pengelola tempat pariwisata agar roda ekonomi terus berputar, dan masyarakat bisa terus produktif berkarya.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Kemenparekraf ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x