PR BANDUNGRAYA - Dolar AS melemah lagi di akhir perdagangan Sabtu 20 Februari 2021 pada sejumlah mata uang negara lain.
Para pelaku pasar lebih menyukai mata uang yang terkait dengan risiko tinggi daripada mata uang aman.
"Dolar menurun terhadap mata uang lainnya tetapi tidak begitu banyak,” ucap Oliver Pursche, presiden Bronson Meadows Capital Management sebagaimana dikutip PRBandungRaya.com dari Antara, Sabtu 20 Februari 2021.
Pursche, memperkirakan dolar AS berada di posisi sekarang, dan alasan utamanya untuk itu sementara melihat dari beberapa tanda perbaikan dalam ekonomi, dalam kebijakan moneter akan tetap pada tempatnya.
Ia melanjutkan bahwa tidak terpikirkan dolar AS menjadi underpriced atau overpriced.
Dolar AS turun sekitar 0,2 persen kepada mata uang dunia dan euro relatif datar serta mata uang yen kehilangan 0,5 persen.
Baca Juga: Waspada Banjir, Genangan Air di Sejumlah Ruas Jalan Jakarta Sulitkan Akses Kendaraan
Namun mata uang pound Inggris menguat lebih dari 1,1 persen terhadap dolar sejak pertengahan Desember Bitcoin terus melambung.
Mata uang kripto terbesar di dunia itu terakhir melonjak pada 6,6 persen dengan 54.961,67 dolar AS.