BAHAYA! Rusia telah Masuk Jurang Resesi, Bagaimana dengan Indonesia Pasca KTT G20 di Bali Kemarin?

- 18 November 2022, 10:18 WIB
BAHAYA! Rusia telah Masuk Jurang Resesi, Bagaimana dengan Indonesia Pasca G20 di Bali Kemarin?
BAHAYA! Rusia telah Masuk Jurang Resesi, Bagaimana dengan Indonesia Pasca G20 di Bali Kemarin? /Pixabay/Gerd Altmann


BANDUNGRAYA.ID - BAHAYA! Rusia telah masuk jurang resesi, bagaimana dengan Indonesia pasca KTT G20 di Bali kemarin?

Usai perhelatan G20 di Indonesia kemarin, Rusia dinyatakan masuk jurang resesi.

Sebagai informasi, Presidensi KTT G20 Indonesia beberapa hari yang lalu, Rusia tidak diwakili Vladimir Putin lantaran terdapat laporan intelejen yang menyatakan bahaya.

Alhasil yang mewakili Rusia di Presidensi KTT G20 Indonesia tersebut yakni Menteri Luar Negeri, Sergei Lavrov.

Baca Juga: Kim Tae Ri Dapat Tawaran Bintangi Drama Baru Adaptasi Webtoon, Agensi Angkat Bicara

Rusia merupakan salah satu negara adidaya yang ekonominya telah memasuki resesi berdasarkan domestik brutonya.

Negara di bawah pimpinan Vladimir Putin itu telah terjun ke jurang resesi setelah keluaran atau output dari produk domestik brutonya turun sebanyak 4 persen.

Dilansir dari situs The Moscow Times pada 17 November 2022, produk domestik bruto (PDB) Rusia telah turun pada kuartal ketiga.

Data tersebut menurut perkiraan pertama yang diterbitkan oleh Badan Statistik Nasional, Rosstat pada 16 November 2022.

Baca Juga: Jadwal TV SCTV Hari Ini Jumat 18 November 2022 Jam Tayang Terbaru Tajwid Cinta, Cinta 2 Pilihan Hingga FTV

Penurunan PDB sebesar 4 persen sama dengan nilai PDB pada kuartal kedua.

Penurunan PDB terjadi setelah adanya penyerangan Rusia terhadap Ukraina yang merupakan sanksi dari negara Barat.

Penurunan empat persen dalam PDB antara Juli dan September kurang dari perkiraan analis kontraksi yakni 4,5 persen.

Kontraksi didorong oleh penurunan pada sektor perdagangan grosir sebesar 22,6 persen dan penurunan perdagangan ritel sebesar 9,1 persen.

Baca Juga: Sadio Mane Sudah Tidak Ada Potensi, Kabar Baik dan Buruk darinya di Piala Dunia 2022 Qatar

Namun, pada sektor konstruksi tumbuh sebesar 6,7 persen dan pertanian sebesar 6,2 persen.

Resesi umumnya didefinisikan sebagai kontraksi atau penyusutan ekonomi dua kuartal berturut-turut.

Sedangkan Rusia terakhir mengalami resesi teknis pada akhir 2020 dan awal 2021 saat dunia mengalami pandemi virus corona.

Ekonomi Rusia bernasib baik pada awal 2022 dengan peningkatan PDB sebesar 3,5 persen.

Baca Juga: Bikin Merinding! Orang Ini Alami Mati Suri Melihat Surga dan Siksa Neraka, dari Nakal Langsung Tobat

Namun, penyerangan Rusia terhadap Ukraina memicu serangkaian sanksi dari negara Barat.

Pembatasan ekspor dan impor, kekurangan staf, dan masalah pasokan suku cadang menjadi isu perekonomian yang terjadi di Rusia.

Pada 8 November, bank sentral memperkirakan produk domestik bruto akan berkontraksi sebesar 3,5 persen tahun ini.

IMF dan Bank Dunia masing-masing memperkirakan penurunan PDB Rusia sebesar 3,4 persen dan 4,5 persen.

Baca Juga: Jangan Lewatkan! Jadwal Acara TV RCTI dan Indosiar Hari Ini, Ada Kelanjutan Preman Pensiun dan D'Academy 5!

Setelah Rusia terkena sanksi Barat atas serangan Ukraina, bank secara signifikan menaikkan suku bunga acuan dari 9,5 persen menjadi 20 persen dalam upaya untuk melawan inflasi dan menopang rubel.

Sedangkan untuk Indonesia, Dilansir dari situs resmi Menpan, PDB Indonesia pada kuartal tiga 2022 atas dasar harga berlaku sebesar Rp5.901,2 triliun dan atas dasar harga konstan sebesar Rp2.976,8 triliun.

Perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,44 persen (yoy) dan 3,72 persen (qtq) pada kuartal dua 2022.

Baca Juga: Daftar Artis yang akan Tampil di Konser Iwan Fals Sabtu 19 November 2022 di Bandung

Pada kuartal pertama 2022, ekonomi Indonesia tumbuh 5,01 persen (yoy) tetapi terkontraksi 0,95 persen (qtq).

Angka pertumbuhan ekonomi yang dikeluarkan oleh BPS tersebut, Indonesia dapat dikatakan memiliki ekonomi yang tangguh.

Angka tersebut juga bisa menjadi modal kuat ekonomi Indonesia dalam menghadapi ancaman resesi dunia yang diperkirakan akan dimulai 2023 mendatang.***

Editor: Rizal Sunandar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah