Network
PR BANDUNG RAYA - Hampir di berbagai media massa menuliskan berita mengenai resesi. Indonesia sendiri setelah mengalami dampak dari pandemi Covid-19 diprediksi mengalami resesi.
Berdasarkan beberapa data yang telah dihimpun oleh Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari berbagai sumber, menurut Badan Pusat Statistik (BPS) RI, secara sederhana resesi merupakan suatu penurunan ekonomi.
Resesi terjadi saat suatu kondisi ekonomi pemerintah dalam dua kuartal berturut-turut mengalami kontraksi ekonomi. Misalnya seperti ekonomi RI pada kuartal ke II minus sampai angka 5,32% dan kuartal ke III turun sampai minus 3,49%.
Baca Juga: Terkait Perceraian dengan Song Hye Kyo, Ayah Song Jong Ki Salahkan Diri Sendiri dan Anaknya, Kenapa?
Dikutip dari lama Forbes, Resesi adalah penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan dan berlangsung selama berbulan-bulan. Para ahli mengatakan bahwa resesi akan terjadi ketika perekonomian suatu negara melemah.
Resesi terjadi ketika suatu negara mengalami produk domestic bruto (PDB) dengan hasil negatif, lalu meningkatnya angka pengangguran, penurunan penjualan ritel, hingga kontraksi pendapatan dan manufaktur untuk jangka waktu yang lama.
Indonesia sudah dapat dipastikan masuk kedalam jurang resesi karena mengalami pertumbuhan ekonomi yang buruk dalam dua kuartal berturut-turut.
Baca Juga: Ulang Tahun ke-21, Mocca Merilis Album Keenam Bertajuk Day By Day
Presiden Jokowi telah memprediksi bahwa perekonomian Indonesia di kuartal III akan mencapai minus 3 persen dan pada kuarta II 2020 ekonomi Indonesia minus 5,32%.
