PR BANDUNGRAYA - Kinerja perekonomian Jawa Barat perlahan pulih pada triwulan III 2020 seiring dengan mulai meningkatnya aktivitas perdagangan dengan negara-negara mitra dagang, sehingga permintaan ekspor mulai meningkat, khususnya untuk komoditas industri.
Secara tahunan, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat juga mencatat kontraksi sebesar 4,08% (yoy), membaik dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencatat kontraks 5,98% (yoy).
Perekonomian Jawa Barat pada triwulan Ill 2020 secara triwulanan tumbuh sebesar 3,37% (qtq), membaik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tercatat -4,95% (qtq).
Baca Juga: Jokowi: Pandemi Harus Dimanfaatkan Sebagai Momentum untuk Memperbaiki Ekosistem Pendidikan Nasional
Perbaikan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat terjadi pada sebagian besar komponen pengeluaran (sisi permintaan) maupun sektor ekonomi.
Sejumlah sektor ekonomi terindikasi mengalami pemulihan dengan kontraksi yang makin mengecil, antara lain sektor industri pengolahan, perdagangan, pertanian, transportasi, serta penyediaan akomodasi pasca implementast AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru) sejak awal Juli 2020.
Hanya sektor konstruksi yang mengalami kontraksi semakin dalam karena terhambatnya pembangunan proyek infrastruktur akibat pandemi Covid 19.
Baca Juga: Hati-Hati! Viral Modus Lubangi Kamar Kos Diduga untuk Mengintip, Ramai di TikTok Ungkap Kejadiannya
Dari sisi damestrk, implementasi AKB juga mendorong dibukanya kembali kegiatan usaha, baik formal maupun non formal, seperti ritel dan tempat wisata secara terbatas. Hal tersebut berdampak pada terserapnya kembali tenaga kerja sehingga daya beli masyarakat pulih secara bertahap.
Membaiknya kondisi ekonomi Jawa Barat tersebut diharapkan terus berlanjut pada triwulan IV 2020 seiring dengan semakin meningkatnya permintaan global dan domestik menjelang akhir tahun. Meskipun demikian, berbagai perkembangan global maupun domestik perlu terus dicermati seiring dengan faktor ketidakpastian ekonomi dan politik global yang masih tinggi.***