Mi Ayam Bayar Seikhlasnya Viral di Media Sosial, Prinsip Sang Pemilik: Jadi Kapitalis Bermartabat

19 Juli 2020, 06:25 WIB
Mie Ayam Marta, kedai mi ayam milik Restu yang terletak di kawasan Lotte Mart Fatmawati, Jakarta Selatan, dengan sistem bayar seikhlasnya. //twitter.com/@restuzr1

PR BANDUNGRAYA - Baru-baru ini, viral di media sosial soal berdirinya kedai mi ayam yang berlokasi di Lotte Mart Fatmawati lantai dasar, Cipete, Jakarta Selatan.

'Mie Ayam Marta' menjadi perbincangan hangat warganet di media sosial twitter lantaran sang pemilik menyebut bahwa siapa saja bisa datang untuk makan di kedainya dengan membayar seikhlasnya.

"Makan mie ayam bayar seikhlasnya. Silahkan langsung masukan kotak amal tidak ada kasir," kata pihak Mie Ayam Marta dalam papan pengumuman di depan kedainya.

Baca Juga: Riset Buktikan Emoji Tertawa tapi Menangis Paling Sering Digunakan, Psikolog Ungkap Arti Dibaliknya

Sang pemilik kedai mi ayam, pengguna akun twitter @restuzr1 mengajak warganet untuk datang ke kedainya pada 15 Juli 2020. Hingga kini, cuitan ajakannya itu telah di bagikan oleh lebih dari 24.000 pengguna dan disukai oleh lebih dari 49.000 pengguna twitter lain.

"Assalamualaikum, pagiii.. yang berkenan mampir dipersilahkan, boleh bawa pulang atau makan di tempat. Sila datang ke warung saya di lotte mart fatmawati lantai dasar (nami grill)," kata pemilik kedai Mie Ayam Marta sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bandungraya.com dari akun twitter @restuzr1.

"Dengan bayar seikhlasnya insyaallah saya tetap menjaga kebersihan standard resto, ayam full daging dada, kalau pun ada tulang mohon maaf mungkin nyelip mie BPOM dan halal MUI," tutur dia.

Baca Juga: Update Kasus Editor Metro TV: Polisi Temukan Bukti Baru hingga Curigai 'Kebohongan' Pacar Korban

Setelah ditelusuri, pemilik kedai mi bayar seikhlasnya, Restu Zulfikar (26), ternyata juga membuka usaha resoran Korea dengan keterangan mendonasikan 20 persen pendapatan dari penjualan di restoran itu.

Usaha restoran Korea Restu yang sudah dikelola sejak satu tahun dua bulan.

Sebagai pebisnis, Restu mengerti betul ada faktor keuntungan yang harus ia perhatikan, namun ia sendiri memiliki tujuan lebih dimana Restu ingin usaha yang dimilikinya punya manfaat untuk orang lain.

Baca Juga: Heboh Penemuan Mayat dalam Penampungan Air di Cicalengka, Polisi Dalami Bukti Dugaan Pembunuhan

Sebagaiamana dikutip Pikiranrakyat-bandungraya.com dari Antara, Minggu 19 Juli 2020, seorang ibu menjadi sosok kuat dibalik aksi sosial Mie Ayam Marta berbayar seikhlasnya.

Marta sendiri adalah nama ibu dari Restu. Kedai mi ayam Restu ia ciptakan untuk kegiatan sosial membantu ibu-ibu kepala keluarga.

"Karena saya anak tunggal dari orang tua tunggal," kata Restu.

Baca Juga: Diduga Ulah Alien, Hutan di Inggris Ditemukan 'Rata', Para Ahli Buka Suara

Restu mengatakan, sejak kecil ia sudah merasakan hidup sebagai anak dari seorang ibu yang sekaligus menjadi kepala keluarga.

Dia membantu ibunya berjualan di kawasan Blok M sekitar tahun 2016-2017. Dari pengalaman tersebut, Restu ingin memberdayakan ibu-ibu kepala keluarga lewat donasi yang dikumpulkannya dari mi ayam berbayar seikhlasnya.

"Dalam hati saya pernah berkata, kalau sukses nanti saya ingin hidup membantu orang lain," kata Restu.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Foto Habib Rizieq Shihab Menggunakan Serban Berlogo PKI

Kehidupan susah di masa kecil mengajarkan Restu untuk berbagi dan membantu sesama. Dulu sebelum sukses, Restu bahkan pernah membeli sepotong ayam untuk dimakan untuk dua hari.

Sementara sang ibu selalu mengajarkan nilai-nilai berbagi kepada Restu, hingga membuatnya selalu tergerak untuk berbagi dengan sesama.

Restu kini memilili lima lini usaha. Selain sebagai pemilik tiga restoran, yakni Nami Drill, Gudeg Marta, dan Mie Ayam Marta serta aneka jus. Pria kelahiran Pontianak ini juga merupakan seorang distributor daging serta gula merah.

Baca Juga: Cek Fakta: Tersiar Kabar Pasta Gigi Bisa Gantikan Test Pack untuk Deteksi Kehamilan

Selain mendonasikan 20 persen pendapatan dari usaha restorannya, Restu juga memperkerjakan karyawan yang putus sekolah serta memberdayakan ibu-ibu kepala keluarga di sekitar tempat tinggalnya.

Begitu pula dengan uang donasi dari mi ayam berbayar seikhlasnya dialokasikan untuk pemberdayaan ibu kepala keluarga, kaum dhuafa dan memberikan pelatihan kepada anak putus sekolah.

"Saya ingin jadi kapitalis yang bermartabat," kata Restu.

Baca Juga: Polisi Konfirmasi Catherine Wilson Positif Narkoba, Manajernya Tak Menyangka: Dia Orang Baik

Marta (55), sang ibu mengatakan bahwa sejak kecil telah mendidik anaknya nilai-nilai kehidupan seperti menjadi orang yang bermanfaat untuk orang lain dengan saling berbuat baik dan berbagi.

Marta bercerita "Saya pernah ajarkan dia untuk memilih, saat saya kasih duit, dia bisa pilih membeli es krim atau membeli kue dari seorang pedagang yang sudah tua".

"Anak saya memilih membeli kue milik penjual tua itu," kata Marta.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler