PR BANDUNGRAYA - Pandemi virus corona berdampak pada timbulnya krisis ekonomi diberbagai belahan negara.
Dalam hal ini, Bank Dunia bahkan mengklaim Covid-19 sebagai pendorong resesi menuju depresi ekonomi bagi negara miskin.
Kepala Bank Dunia, David Malpass,telah mengumunkan rencananya untuk meringankan utang negara miskin yang telah mengalami resesi dan berubah menjadi depresi akibat pandemi.
Baca Juga: Video Remas Payudara Adhisty Zara Jadi Trending, Sang Bunda Khawatirkan Keselamatan Mental Putrinya
Sebagamana dikutip Pikiranrakyat-bandungraya.com dari The Guardian, Kamis, 20 Agustus 2020, David Malpass mengatakan, dalam pandemi ini masalah utang semakin meningkat sementara produk domestik bruto negara-negara miskin terus turun.
David Malpass menambahkan bahwa resesi telah berubah menjadi depresi bagi beberapa negara. Hal ini akan berdampak pada bertambahnya angka kelaparan.
Ia juga mengatakan bahwa hal ini akan berdampak pada sektor pendidikan di mana angka putus sekolah akan bertambah.
Baca Juga: Dari Sarapan hingga Jaga Pola Tidur, Simak 5 Tips Ini Agar Kamu Jadi Lebih Produktif
Berkurangnya akses ke sekolah berarti kualitas pendidikan di beberapa negara ikut menurun.
Begitu besarnya dampak dari resesi menuju depresi, berikut pengertian dari resesi dan depresi ekonomi.
Resesi
Baca Juga: Jika Bayern Munich Juara Liga Champhions, Banyak Rekor Menanti De Roten
Resesi adalah kelesuan yang terjadi dalam kegiatan dagang dan industri. Dampak utama dari resesi ekonomi adalah meningkatnya angka pengangguran.
Dampak ini bisa dirasakan diseluruh sektor eknomi, seperti perdagangan, industri, bahkan investasi
Resesi adalah kondisi di mana produk domestik bruto menurun, atau ketika pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal atau lebih dalam satu tahun. Resesi yang berkepanjangan dapat menyebabkan depresi ekonomi.
Baca Juga: Saingi Star Wars, Film Harry Potter and The Philoshoper’s Stone Sukses Raup Keuntungan Rp17 Triliun
Depresi
Depresi ekonomi adalah resesi dalam siklus yang panjang. Depresi ini ditandai dengan merebaknya jumlah pengangguran, penurunan serius di sektor konstruksi, dan penurunan tajam di perdagangan internasional dan pergerakan aliran modal.
Depresi menjangkau wilayah yang lebih luas dalam tatanan global. Tanda-tanda depresi adalah ketika angka PDB terkontraksi hingga 10 persen lebih.
Baca Juga: Kerap Guncang Wilayah Indonesia, Kenali Macam-macam Getaran Gempa Bumi dan Efek Kerusakannya
Contoh kondisi depresi yaitu Great Depression pada tahun 1930-an dan Long Depression pada 1870-1890-an.
Adanya resesi dan depresi ekonomi akan berdampak pada banyak berbagai bidang tidak hanya ekonomi.
Ketidaksetaraan akan semakin terlihat saat resesi dan depresi terjadi di berbagai negara di dunia.***