Kritik lain yang dilontarkan penggemar India tentang adegan itu adalah patung Ganesha digunakan sebagai alat peraga di sebuah video klip. Penggunaan patung Hindu sebagai estetika video cukup membuat para penggemar kecewa.
Baca Juga: Hut Bhayangkara ke-74, Polresta Bandung Beri Hadiah SIM Gratis pada Warga yang Lahir Tanggal 1 Juli
Blink juga menyuarakan tuduhan perampasan budaya. Tetapi penggemar lain percaya bahwa Lisa tidak menyesuaikan budaya India, karena Ganesha juga disembah di Thailand, dengan nama Phra Phikanesuan. Di Thailand, Ganesha juga digambarkan sebagai lambang Departemen Seni Rupa Thailand, dan juga akademi seni rupa terkemuka pertama Thailand, Universitas Silapakorn.
Seiring dengan munculnya kritikan tersebut, penggemar India kompak mencuitkan tanda pagar #Ganesha dan #YGapologise di twitter, menuntut tindakan untuk memperbaiki adegan dalam video klip.
Penggemar mengaku mereka tidak menyalahkan Lisa, tetapi menginginkan tanggapan dan permintaan maaf dari agensi, YG Entertainment.
Baca Juga: Buntut Sengketa Perbatasan, India Blokir 59 Aplikasi Asal Tiongkok Termasuk TikTok dan WeChat
"Perilaku seperti ini tidak dapat diterima dengan cara apa pun. Ini sangat tidak sopan. Kami menempatkan Dewa Ganesha di atas segalanya. Yang kami inginkan hanyalah menghapus adegan itu dari MV & permintaan maaf resmi. # YGapologise #Ganesha #MyCultureIsNotYourAesthetic," kata pemilik akun twitter @INDExoLNeet.***