Akan Ada Banyak Orang yang Malas Bekerja tapi Ingin Hidup Mewah, Berikut 16 Ramalan Jayabaya 2021

20 Desember 2020, 18:53 WIB
Ilustrasi 2021: Ramalan Jayabaya 2021. /PIXABAY/ElisaRiva

PR BANDUNGRAYA - Ternyata waktu telah berlalu. 2020 yang diawali dengan berita banjir Jakarta kini segera berakhir dengan bayang-bayang pandemi Covid-19 yang masih menghantui.

Tinggal menghitung hari, 2021 akan tiba. Bagi sebagian orang, 2021 bisa menjadi awal baru, harapan baru, semangat baru, dan hal-hal baru lainnya.

Ramalan terkait 2021 telah dikeluarkan dari berbagai sisi ilmu pengetahuan, entah astrologi zodiak, zodiak Tionghoa alias Shio, Fengshui, Primbon Jawa, hingga Ramalan Jayabaya.

Baca Juga: Innalillahi... Belasan Anak Tak Berdosa Sedang Baca Al Quran Tewas karena Ledakan di Afghanistan

Kali ini tim PRBandungRaya.com akan mengulas ramalan 2021 versi Jayabaya sebagaimana dilansir dari Ringtimes Banyuwangi dalam artikel "Ramalan Jayabaya di Tahun 2021, Orang Baik Makin Sengsara dan Orang Jahat Makin Bahagia?".

Zaman Kalasegoro ini dibagi menjadi tujuh zaman yang periodesasinya masing-masing 100 tahun.

1. Zaman Kalajangka yang berarti zaman Kembangkadung. Dari zaman tersebut, orang hanya mementingkan dirinya sendiri dan egois.

2. Zaman Kalasekti atau zaman kuasa. Pada zaman ini, orang berebut kekuasaan

Baca Juga: Diduga Terlibat Kasus Korupsi Bansos, Berikut Profil dan Perjalanan Karier Gibran Rakabuming Raka

3. Zaman Kalijodo, yang berarti zaman unggul. Di tanah Jawa banyak orang unggul di antara orang lainnya, serta banyak orang yang gila hormat.

4. Zaman Kalabendu atau zaman sengsara dan angkara murka. Banyak orang Jawa lupa akan jawa-jawanya dan banyak orang menderita.

5. Zaman Kalasuba, yaitu zaman Zukaria. Di tanah Jawa banyak orang bersuka cita dan hidup berbahagia.

6. Zaman Kalasubaka, yang artinya zaman tersohor. Banyak orang Jawa mengejar ilmu pengetahuan, memperluas pelajaran, dan kepandaian.

7. Zaman Kala Surata yang berarti zaman halus. Di tanah Jawa banyak orang manis budi dan lemah lembut, yang dimulai pada tahun Suryo 2001-2100.

Baca Juga: Gibran Disebut dalam Dugaan Kasus Korupsi Bansos, Klarifikasi KPK Jadi Sorotan Andi Arief

Dan sehabis itu ganti zaman, yang dalam ramalan Jayabaya akan menemui kiamat Kubro. Lantas apakah yang dimaksud dengan kiamat kubro ini? adalah penghabisan kiamat yang hanya Allah SWT yang tahu.

Sebab, kematian, rezeki, jodoh, dan kiamat adalah rahasia Allah.

Prabu Jayabaya disebut memiliki ratusan ramalan soal masa depan di Nusantara. Dia meramal Nusantara dari masa runtuhnya Kerajaan Kediri hingga sekarang.

Baca Juga: Andi Arief Seret Nama Joko Widodo Terkait Isu Gibran yang Diduga Terlibat Korupsi Bansos

Di antara ratusan itu, terdapat delapan ramalan yang sering dikaitkan dengan peristiwa di tanah air.

Kedelapan ramalan tersebut adalah murcaning noyogenggong sabdopalon, semut ireng anak-anak sapi, kebo nyabrang kali. kajajah saumur jagung karo wong cebol, pitik tarung sak kandang, kodok ijo ongkang-ongkang, tikus pithi anoto baris, dan reinkarnasi noyogenggong sabdopalon.

Munculnya kepercayaan akan ramalan Jayabaya, yaitu dari kebiasaan masyarakat Jawa yang sering menghubungkan sesuatu peristiwa dengan ucapan para pujangga terdahulu alias otak-atik gatok.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Tersiar Foto Rombongan Koruptor Tak Pakai Borgol di Luar Sel, Cek Kebenarannya

Alih-alih dikenal sebagai raja yang memimpin Kerajaan Kediri pada periode 1135-1157 M, bagi masyarakat Jawa Prabu Jayabaya justru lebih mahsyur sebagai peramal ulung.

Banyak hal telah diramalkannya, baik tertulis dalam serat maupun tutur yang diwariskan turun-temurun. Ternyata hampir semua ramalan Jayabaya dianggap akurat di tahun 2021 mendatang.

Berikut beberapa ramalan Jayabaya yang terkemuka dan tersohor di Nusantara. Jika ramalan tersebut di terjemahkan maka menjadi seperti ini.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Anggota FPI Memeras Sopir Truk Sebelum Berjihad, Tinjau Kebenarannya

1. Kelak sudah ada kereta tanpa kuda, yaitu kereta api, tanah Jawa berkalung besi, maksudnya rel kereta api yang membentang di tanah Jawa, kapal yang berjalan di udara, maksudnya adalah kapal terbang atau pesawat.

2. Sungai mengering, maksdunya hilang sumber mata air karena eksploitasi dan masifnya pembangunan, serta munculnya gedung-gedung yang tinggi.

3. Pasar jadi sepi, maksudnya transaksi jual-beli sudah beralih ke mal, supermarket, bahkan Itu tandanya zaman Jayabaya sudah kian dekat.

Baca Juga: Update Corona Indonesia per Hari Ini, 20 Desember 2020: Ada Lebih dari 6.000 Kasus Baru

4. Bumi semaki lama semakin mengkerut. Sejengkal tanah dikenai pajak, kuda suka makan sambal.

5. Orang perempuan berpakaian lelaki. Ini tandanya orang akan mengalami zaman berbolak-balik, banyak janji tidak ditepati, banyak orang berani melanggar sumpah sendiri.

6. Orang-orang saling melempar kesalahan, tak peduli akan hukum, yang jahat dijunjung-junjung. Yang suci justru dibenci.

Baca Juga: Bocoran Sinetron Ikatan Cinta Malam Ini 20 Desember 2020: Al Berani Akui Perasaannya Pada Andin?

7. Banyak orang yang hanya mementingkan uang dan lupa jati kemanusiaan, lupa hikmah kebaikan, lupa sanak lupa saudara, banyak ayah lupa anak, banyak anak berani melawan ibu, saudara dan saudara saling khianat, keluarga saling curiga, teman jadi lawan, banyak orang lupa asal-usulnya.

8. Hukuman presiden tidak adil, banyak pejabat jahat dan ganjil, banyak kelakukan ganjil, orang yang baik justru tersisih, banyak orang kerja halal justru merasa malu.

9. Lebih mengutamakan menipu, malas untuk bekerja, ingin hidup mewah, mengumbar nafsu angkara murka, memupuk durhaka.

Baca Juga: Lama Tak Terdengar Kabarnya, Ternyata Ini Alasan BCL Berhenti Sementara Jadi Juri Indonesian Idol

10. Orang yang benar termangu-mangu, orang yang salah gembira, orang yang baik ditolak, orang jahat naik pangkat, orang yang jahat dipuja-puja.

11. Orang perempuan hilang malu, laki-laki hilang kepemimpinan, banyak laki-laki tak mau beristri, banyak perempuan ingkar pada suami, banyak ibu menjual anaknya, banyak perempuan menjual diri, banyak orang yang ganti-ganti pasangan.

12. Perempuan menunggangi kuda, laki-laki naik tandu. Dua janda seharga seuang, lima perawan lima picis, duda pincang laku sembilan uang.

Baca Juga: Puan Maharani Usul Kaji Wacana Presiden 3 Periode, Pesan HNW ke DPR: Fokus Hadirkan UU Berkualitas!

13. Banyak orang berdagang ilmu, banyak orang yang mengaku-ngaku, mengaku suci tapi palsu, banyak tipu muslihat, banyak perawan tua, banyak janda melahirkan bayi, banyak anak lahir mencari bapaknya.

14. Agama banyak yang menentang, peri kemanusiaan semakin hilang, rumah suci dijauhi, rumah maksiat semakin dipuja, perempuan pelacur dimana-mana, banyak pengkhianat.

15. Anak makan bapak, saudara makan saudara, kawan jadi lawan, guru dimusuhi, tetangga saling curiga, angkara murka semakin menjadi-jadi.

Baca Juga: Innalillahi... Belasan Anak Tak Berdosa Sedang Baca Al Quran Tewas karena Ledakan di Afghanistan

16. Banyak orang baik makin sengsara, dan yang jahat makin bahagia, orang salah dipandang benar, orang jahat naik pangkat, orang yang lugu dibelenggu, orang yang mulia dipenjara, yang curang berkuaa, yang jujur sengsara.*** (Lilia Sari/Ringtimes Banyuwangi)

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Ringtimes Banyuwangi (PRMN)

Tags

Terkini

Terpopuler