Efek Negatif Gadget Sebabkan Anak Cemas, Berikut Saran Psikolog Selama Pembelajaran Daring

- 26 November 2021, 20:17 WIB
Efek Negatif Gadget Sebabkan Anak Cemas, Berikut Saran Psikolog Selama Pembelajaran Daring
Efek Negatif Gadget Sebabkan Anak Cemas, Berikut Saran Psikolog Selama Pembelajaran Daring /pixabay/RahulPandit

BANDUNGRAYA.ID – Hari ini gadget tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari orang dewasa hingga anak-anak menjadi hal yang lumrah ditemui sibuk dengan gadget masing-masing.

Penggunaan Gadget ini mulai dari berinteraksi di dunia maya, hingga bagi anak-anak, gadget digunakan untuk bermain beragam game.

Penggunaannya di tengah pandemi ini gadget pun dijadikan media pembelajaran untuk semua tingkatan, baik anak-anak hingga orang dewasa.

Baca Juga: Sedang Flu dan Sakit Kepala? Atasi Dengan 6 Titik Pijat Akupresur Ini

Namun menurut Psikolog Klinis Fungsional RSUP Dr. Sardjito, Indria Laksmi menyebut ada yang luput ketika anak-anak mulai candu dengan gadget. Kemampuan mereka yang mulai candu akan gadget berefek pada kurang berempati dan bersosialisasi dan hal ini harus diminimalisir.

“Hal yang paling sederhana keterampilan orang untuk bersosialisasi bisa menjadi berkurang. Kalau ini (terjadi) sejak kecil, dibutuhkan untuk mengembangkan kemampuan berempati dan bersosialisasi,” katanya.

Baca Juga: Ramuan Super Imun ala dr. Zaidul Akbar, Cocok Ketika Musim Hujan dan Pandemi

Indria Laksmi menyebutkan bahwa banyak anak-anak yang mengalami berbagai keluhan akibat perubahan proses pembelajaran menjadi daring.

Hal tersebut juga ditemukan oleh Satgas IPK Indonesia untuk penanggulangan Covid-19.

"Banyak anak yang cemas harus menyesuaikan diri, terlebih untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Mereka sulit sekali untuk menyesuaikan diri dengan sistem belajar online,” tuturnya.

Sebagai psikolog klinis, pihaknya mengatakan bahwa telah melakukan sejumlah upaya untuk menjawab permasalahan tersebut seperti melakukan konseling melalui orang tua dan guru, serta melakukan terapi secara langsung pada anak-anak, baik secara daring maupun luring.

Baca Juga: Pemilik Rekening BRI Selamat, BPUM BLT UMKM Rp1,2 Juta Cair! Cek Nama Anda Sekarang di Link Ini

“Walaupun (saat ini) kita terpaksa online, tetapi kita bisa mengajak beberapa remaja untuk berdiskusi bersama kemudian dipandu, sehingga mereka juga bisa menceritakan pengalamannya dan bermain bersama secara daring,” katanya.

Meski demikian, ia mendorong agar anak-anak dapat melakukan aktivitas-aktivitas luar ruangan yang lebih banyak dengan mengikuti protokol kesehatan, sehingga proses tumbuh-kembang anak tidak terganggu.

“Bagaimana pun juga keterampilan untuk bersosialisasi secara langsung ini juga menjadi lebih penting dan akan berkembang menjadi lebih banyak ketika kita bertemu langsung, empati juga lebih terasah,” katanya.

Baca Juga: Black Friday Adalah Istilah yang Sedang Viral, Apa Itu Artinya? Cek di Sini

Sementara itu, Psikolog Klinis dan Forensik Adityana Kasandravati Putranto mengatakan bahwa situasi pandemi telah menghadang aktivitas tatap muka dan mengharuskan anak-anak berinteraksi melalui gadget, serta hanya berdiam diri di rumah.

Meski demikian, orang tua juga dapat mendorong anak-anak untuk melakukan permainan yang bersifat sportivitas seperti olahraga atau permainan, serta budaya lokal yang mengandung nilai-nilai sosial, sehingga kemampuan berempati dan bersosialisasinya dapat terasah.

Artikel ini tayang perdana di Pikiran Rakyat berjudul "Gadget Berdampak Buruk, Psikolog Sarankan Orang Tua Ajak Anak Melakukan Aktivitas Luar Ruangan".

“Anak-anak bisa mengembangkan kemampuan empati itu juga bergantung apa yang dia lihat sepanjang masa kehidupannya,” katanya yang dikutip dari Antara, Jumat, 26 November 2021.* (Pikiran Rakyat/Mutia Yuantisya)

Editor: Kiki Fijay

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah