Network
BANDUNGRAYA.ID - Tahun 2021 akan berganti menjadi Tahun Baru 2022 kurun waktu beberapa jam kedepan. Berikut kami rangkum sejarah awal mula Tahun Baru dirayakan.
Lumrahnya, orang-orang banyak merayakan tahun baru dengan beragam pesta dari mulai menyantap berbagai kudapan khas tahun baru, membat resolusi hingga menyaksikan kembang api.
Google juga menyambut Malam Tahun Baru 2021 atau New Year's Eve dengan pernak-pernik hiasan berbentuk Doodle dalam kolom search engine.
Tulisan Google, juga dimunculkan dengan warna-warna yang disertai bungkusan permen bertuliskan '2021'.
"Ini penutup untuk 2021 - Selamat menyambut malam tahun baru!," tulis Google.
Sebetulnya, sejak kapan perayaan tahun baru atau New Year's Eve ini ada? Kemudian untuk apa sebetulnya tahun baru ini dirayakan?
New Year's Eve paling awal diperkirakan terjadi di Mesopotamia sekitar tahun 2000 SM.
Melansir dari History, orang-orang Mesopotamia Kuno melakukan ritual, merayakan kemenangan agama dewa langit Marduk atas dewi laut Tiamat dan menobatkan raja baru atau membiarkan raja lama mereka melanjutkan pemerintahannya.
Baca Juga: Siap Edar Untuk Pesta Tahun Baru Polisi Amankan 25,248 Kilogram Narkoba Jenis Sabu
Baca Juga: Cek Daftar Wisata Bandung untuk Merayakan Malam Tahun Baru 2022
Kenapa Tahun Baru dirayakan bulan Januari?
Tahun Baru sebenarnya tidak selalu dirayakan pada bulan Januari. Kalender Romawi Kuno digunakan untuk mengikuti siklus bulan, dan memiliki tahun baru yang dimulai pada bulan Maret.
Astronom bernama Sosigenes meyakinkan Julius Caesar untuk mengikuti tahun matahari. Oleh karena itu, dari 46 SM, tahun baru dimulai pada bulan Januari.
Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini: Trans 7, Jumat 31 Desember 2021 Lapor Pak! Spesial Tahun Baru
Selain itu, memulai tahun baru di bulan Januari sebagian dilakukan untuk menghormati dewa Janus, asal mula nama bulan Januari.
Artikel ini perdana tayang di Pikiran Rakyat dengan judul "Hari Ini Malam Tahun Baru 2022, Apa Itu Happy New Year's Eve?"
Hal itu karena Janus memiliki dua wajah , ia dapat melihat kembali ke masa lalu dan maju ke masa depan secara bersamaan dan menjadikannya juru bicara yang hebat untuk liburan yang bisa dirayakan.***(Julkifli Sinuhaji/Pikiran Rakyat)
