Stop Hakimi Anak! Deretan Angka di Rapor bukan Ukuran Kecerdasan Anak dan Keberhasilan Pendidikan

- 15 Desember 2022, 07:00 WIB
Stop Hakimi Anak! Deretan Angka di Rapor bukan Ukuran Kecerdasan Anak dan Keberhasilan Pendidikan
Stop Hakimi Anak! Deretan Angka di Rapor bukan Ukuran Kecerdasan Anak dan Keberhasilan Pendidikan /Rinda Saparinda/pixabay

BANDUNGRAYA.ID- Jangan menghakimi anak lewat deretan nilai angka pada rapor, nilai yang tertera pada rapor tidak selamanya bisa menunjukan kecerdasan seorang anak dan keberhasilan pendidikan.

Pembagian rapor semester ganjil tahun ajaran 2022 -2023 akan segera dilaksanakan pertengahan bulan Desember ini.

Tentu saja momen ini dinantikan para orang tua untuk melihat perkembangan hasil pembelajaran selama satu semester.

Baca Juga: Rival Rasa Bestie, Semifinal Piala Dunia 2022 Prancis vs Maroko Auto Jadi Friendly Match Gegara Mbappe-Achraf?

Pada umumnya orang tua akan melihat nilai untuk setiap mata pelajaran.

Nilai selalu menjadi fokus utama untuk diperhatikan orang tua dalam melihat capaian pembelajaran selama satu semester terakhir.

Tidak jarang orang tua yang salah memaknai nilai rapor ini, sehingga masih sering terjadi penghakiman kepada anak pasca pembagian rapor karena nilai yang tidak sesuai dengan harapan orangtua.

Bila diperhatikan, banyak orang tua yang gagal paham tentang nilai rapor anak.

Orangtua masih melihat deretan angka di rapor anak sebagai ukuran kecerdasan serta keberhasilan pendidikan.

Baca Juga: Gawat! Garut Kota Santri Terpapar Penyimpangan Seksual, Anggota Komunitas LGBT Capai Ribuan Orang

Sudut pandang tersebut cenderung menuntut anak mendapatkan nilai bagus bagaimanapun caranya.

Padahal menurut para pakar pendidikan anak, rapor perlu dilihat sebagai bahan evaluasi kemampuan anak, terutama pada tingkat sekola dasar.

Sebagian orangtua masih menjadikan nilai akademik sebagai tolak ukur keberhasilan dan prestasi anak, tanpa melihat capaian non akademik yang telah diraih oleh anak.

Nilai yang tertera pada rapor tidak selamanya bisa menunjukan kemampuan seorang anak, orangtua juga perlu memperhatikan aspek lain selain nilai akademik yang tertulis dalam angka-angka.

Aspek yang bisa digali para orangtua ketika momentum pembagian rapor adalah:
1. Perkembangan karakter anak selama satu semester
2. Perkembangan keterampilan dasar bekal hidup
3. Keterampilan dasar berpikir
4. Kemampuan sosial anak

Baca Juga: Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama, Lengkap dengan Link Download Kelender 2023

Para orangtua perlu mengetahui gambaran perkembangan non akademik anaknya agar orangtua tidak melihat prestasi dari sudut pandang akademik tetapi juga memperhatikan kemampuan non akademik.

Fakta menunjukkan tidak sedikit anak yang secara akademik biasa saja, tetapi secara kemampuan non akademik sangat unggul.

Namun karena nilai akademik selalu ditonjolkan, maka kemampuan non akademiknya pun seolah tidak tampak. Ini lah yang harus dihindari dan disadari oleh semua pihak.

Selain terlalu fokus terhadap nilai akademik, sebagian orangtua juga sering membanding-bandingkan nilai akademik anak dengan anak lainnya.

Setiap orang tua memang selalu mengharapkan anaknya mendapatkan nilai yang bagus, dan secara tak disadari orangtua membandingkan nilai yang diperoleh anaknya dengan nilai anak lain.

Baca Juga: Gawat! Mulai 2023 Pengguna Windows 7 dan Windows 8 Tak Bisa Lagi Pakai Microsoft Edge, Kenapa?

Sekalipun nilai yang diperoleh anaknya bagus, apalagi jika nilai yang diperoleh dilihat kurang bagus dari anak lain.

Orangtua hendaknya memahami bahwa setiap anak unik, memiliki keunggulan dan kelebihan yang berbeda.

Bisa jadi dari segi nilai akademik anaknya tidak sebagus teman-temannya. Namun bisa saja anaknya memiliki kelebihan dari aspek non akademik yang tidak dimiliki oleh teman-temannya atau sebaliknya.

Jangan membanding-bandingkan nilai yang sudah diraih anak, mari lebih menghargai dan mengapresiasi setiap capaian nilai yang sudah diraih oleh anak.

Baca Juga: BRI Liga 1: LINK Streaming Dewa United vs Persib Bandung Malam Ini Kick Off 20.15

Mari bijak memaknai laporan hasil belajar anak. Jika hasil belajar sudah baik berikan apresiasi untuk setiap usaha yang dilakukan anak.

Namun jika hasilnya belum baik, hindari penghakiman dan menyalahkan anak sepenuhnya atas capaian belajar anak yang masih kurang.

Berikan solusi bukan emosi agar anak memiliki motivasi untuk memperbaiki semuanya dalam menghadapi semester selanjutnya.***

Editor: Raabi Ghulamin Halim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah