Usia Pernikahan Mundur Sebabkan Indonesia Berpotensi Alami Resesi Seks, Bagaimana Dampaknya terhadap Ekonomi?

- 15 Desember 2022, 12:40 WIB
Ilustrasi resesi.
Ilustrasi resesi. /PIXABAY/ Geralt

Gejala resesi di Indonesia pun nampak dari turunnya angka kelahiran di beberapa kabupaten/kota hingga nol/zero growth bahkan minus.

Fenomena ini terjadi lantaran mulai banyak wanita yang enggan menikah dan mempunyai anak.

Beberapa alasan wanita enggan berkeluarga karena lebih ingin fokus dengan karier terlebih dahulu dan merasa lebih bebas ketika tidak menikah.

Sosiolog Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Drajat Tri Kartono menyebutkan resesi seks akan berdampak ke berbagai aspek seperti penurunan ekonomi, moral sosial, dan psikologis orang tersebut.

Indonesia selama enam dekade terakhir angka kelahiran total (total fertility rate/TFR) telah berkurang hampir empat pon.

Baca Juga: Rival Rasa Bestie, Semifinal Piala Dunia 2022 Prancis vs Maroko Auto Jadi Friendly Match Gegara Mbappe-Achraf?

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), TFR di Indonesia tercatat sebesar 2,1 pada 2022.

Dengan kata lain, satu perempuan di Indonesia melahirkan dua orang anak selama masa suburnya.

Angka TFR tersebut telah jauh berkurang dibandingkan pada 1960 yang sebesar 5,67 (rata-rata melahirkan 5-6 anak).

Kendati begitu, menurut BKKBN, data TFR yang ada saat ini sudah cukup ideal untuk mendorong tercapainya pertumbuhan penduduk Indonesia yang seimbang. Artinya, Indonesia tidak mengalami resesi seks.

Halaman:

Editor: Raabi Ghulamin Halim

Sumber: Kementrian PPPA BKKBN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah