Ketika aku berlari dan terjatuh
Ibu memandang penuh kasih
Tangannya megulurkan perlindungan
Dekapannya beraroma ketenangan
Rayuannya menyejukkan
Berbisiklah Ibu,
“Berhenti menangis, sayang
sebelum air matamu habis.”
Aku pun takut air kering dari kelopak mata
kusisakan untuk esok hari
karena ingin tetap merasakan kehangatan
dalam rangkulannya
Sekali lagi Ibu berkata,
“Tersenyumlah, sayang
aku ambilkan obat luka
aku kucurkan penuh cinta
kau tak akan kesakitan,”.
Aku pun mencari keyakinan lewat mata
Ibu mengangukkan kepala
Benar apa yang dikata
Aku terdiam tanpa suara
Merasakan pancaran mata.***