Kota Prancis Memanas, Polisi Bubarkan Kamp Imigran Baru dengan Gas Air Mata yang Memicu Bentrokan

24 November 2020, 21:39 WIB
Ilustrasi polisi menembakan gas air mata. /PIXABAY/StockSnap

PR BANDUNGRAYA – Menteri dalam negeri Prancis, Gerald Darmanin memerintahkan penyelidikan usai bentrokan yang terjadi saat polisi mengevakuasi kamp pengungsi baru di Place de la Republique pada Selasa, 24 November 2020.

Sejumlah relawan telah membantu mendirikan kamp imigran yang terdiri dari sekitar 500 tenda di area Place de la Republique, di pusat kota Paris.

Ratusan tenda itu langsung terisi dengan cepat, yang sebagian besarnya adalah imigran asal Afghanistan.

Baca Juga: Penting, Ini 5 Dokumen yang Diperlukan Saat Pencairan BLT Subsidi Gaji Guru Honorer dan Non PNS

Evakuasi tersebut menarik perhatian masyarakat sekitar di tengah ketegangan atas rancangan undang-undang yang memperkuat kekuasaan polisi yang akan dilakukan pemungutan suara di majelis rendah parlemen Prancis.

Darmanin mengakui bahwa ia terkejut dengan foto-foto yang tersebar di media sosial, terlihat polisi memukuli pengunjuk rasa sambil membersihkan tenda para imigran.

Beberapa gambar tersebut diperintahkan untuk melakukan penyelidikan internal polisi atas insiden tertentu, yang menjanjikan hasilnya untuk publik.

Dilansir Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari AP News, polisi mengatakan bahwa tenda-tenda tersebut dibangun tidak memiliki izin.

Baca Juga: EXO hingga SNSD Paling Baik, Mantan Pramugari Ini Ungkap Perilaku Kasar Grup Idola K-Pop di Pesawat

Dalam evakuasi tersebut polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan sisa penghuni kamp, menyebabkan para migran keluar ke jalan-jalan pusat kota Paris.

Pembongkaran kamp ini dilakukan satu minggu setelah para imigran dievakuasi dari tempat penampungan sementara di pinggiran utara Saint-Denis tanpa dipindahkan.

Menteri kewarganegaraan dan perumahan mengatakan bahwa 240 tempat potensial di penginapan sementara telah ditempatkan untuk para migran dan mereka harus diperlakukan dengan kemanusiaan dan persaudaraan.

Paris merupakan salah satu titik pemberhentian rute imigran di Eropa. Tenda-tenda darurat biasa bermunculan di Paris dari waktu ke waktu, yang biasanya dibongkar polisi beberapa bulan setelahnya.

Baca Juga: EXO, SHINee hingga NCT, Siwon Super Junior Ungkap Siapa Perwakilan ‘Wajah’ Abadi SM Entertainmet

Selama ini ribuan imigran biasa bepergian dari Paris menuju pelabuhan Calais, untuk menumpang ke dalam truk yang menaiki kapal besar dalam perjalanan ke arah Inggris.

Sebagian imigran tercatat berusaha melintasi Selat Inggris dengan cara menaiki kapal-kapal kecil atau perahu karet.***

Editor: Bayu Nurulah

Sumber: AP News

Tags

Terkini

Terpopuler