Puluhan Ribu Massa di Prancis Gelar Aksi Protes RUU Keamanan Berujung Bentrokan dengan Polisi

29 November 2020, 13:13 WIB
Ilustrasi puluhan ribu massa di Prancis tolak RUU keamanan, Sabtu 28 November 2020. /PEXELS/Andrew Taylor

PR BANDUNGRAYA - Puluhan ribu massa di Prancis turun ke jalan dalam aksi protes Rancangan Undang-Undang (RUU) keamanan, yang berujung bentrokan antara petugas polisi dan demonstran di Paris pada Sabtu, 28 November 2020.

Menurut keterangan polisi, ketegangan di Paris dipicu ketika sebuah mobil, kios surat kabar dan brasserie yang berada di dekat Place de la Bastille dibakar massa.

Beberapa pengunjuk rasa melemparkan batu ke arah petugas, sehingga polisi bertindak tegas dan ditanggapi dengan tembakan gas air mata.

Baca Juga: 6 Manfaat Tanaman Hias untuk Kesehatan Fisik dan Mental, Salah Satunya Meningkatkan Produktivitas

Selain itu, polisi mengeluh bahwa pengunjuk rasa mencoba menghalangi petugas pemadam kebakaran yang berusaha untuk memadamkan api, akibatnya sekira sembilan orang telah ditahan.

Demonstrasi melawan RUU keamanan yang akan membatasi publikasi wajah petugas polisi terjadi secara nasional dengan sekira 46.000 orang di Paris, menurut pemerintah.

Ribuan orang juga ambil bagian dalam aksi unjuk rasa di wilayah lain Prancis, termasuk di Bordeaux, Lille, Montpellier, dan Nantes.

Baca Juga: 2 Hal dari Member NCT Ini Buat Penggemar Khawatir, Mulai dari Chenle hingga Lucas, Ada Apa?

Dilansir Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari The Korea Times, sebelumnya petugas polisi telah terlibat atas pemukulan dan pelecehan rasial terhadap produser musik kulit hitam Michel Zecler di Paris, yang mengejutkan Prancis.

Gambar pemukulan Michel Zecler kemudian muncul beberapa hari setelah polisi mendapat kecaman atas pemindahan paksa sebuah kamp migran di pusat kota Paris.

Serangkaian kasus profil tinggi terhadap petugas polisi atas penganiayaan warga kulit hitam atau warga Arab telah menimbulkan tuduhan rasisme yang dilembagakan.

Baca Juga: Link Live Streaming SBS Inkigayo Hari Ini, Bertabur Bintang: NCT, aespa, TREASURE hingga Stray Kids

Meskipun, petugas polisi bersikeras bahwa pelanggaran yang terjadi adalah kesalahan individu yang terisolasi.

Terkait hal itu, tiga dari polisi yang terlibat dalam pemukulan Michel Zecler sedang diperiksa karena menggunakan kekerasan rasial dan keempatnya masih ditahan untuk diinterogasi.

Akan tetapi, beberapa pihak menilai jika Pasal 24 RUU keamanan yang kontroversial dijadikan undang-undang, kemungkinan gambar yang pertama kali diterbitkan oleh situs berita Loopsider tidak akan dipublikasikan.

Baca Juga: Gerard Pique Bocorkan Faktor yang Membuat Lionel Messi Bisa Hengkang dari Barcelona

Kontroversi hukum dan kekerasan polisi berkembang menjadi krisis lain bagi pemerintah, saat Emmanuel Macron menghadapi pandemi, keterpurukan ekonomi dan sejumlah masalah di panggung internasional.

Kritikus menilai RUU tersebut adalah bukti lebih lanjut dari kemunduran Macron, yang berkuasa pada 2017 sebagai seorang sentris yang menjanjikan reformasi liberal di Prancis.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: The Korea Times

Tags

Terkini

Terpopuler